Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian Saleh Husin memintah kepada Pelindo dan Bea Cukai sebagai pihak yang berwenang dalam proses bongkar muat barang di pelabuhan untuk tidak berbelit dalam melakukan pemeriksaan barang. Menurut Saleh, akibat lamanya proses pemeriksaan di pelabuhan biaya logistik menjadi lebih mahal.
Saleh bercerita, saat ini biaya logisitik di Indonesia terbilang mahal jika dibandingkan dengan negara lain, sehingga industri Indonesia sulit berkompetisi. "Kita cost logistic cukup mahal di Indonesia. Negara lain di ASEAN lebih murah," kata Saleh, di kantor Kementerian Kordinator Bidang Maritim, Jakarta, Senin (2/3/2015).
Salah satu penyebab besarnya biaya logisitik adalah lamanya barang dipelabuhan, karena itu proses boangkar muat dipelabuhan harus dipercepat. "Kami minta Pelindo dan Bea Cukai di dalam pemeriksaan tidak berbelit-belit yang akhirnya dia lama dan jadi cost," tuturnya.
Menurut Saleh, jika ingin industri tumbuh sesuai target, 6,3 persen hingga 6,8 persen, seharusnya ada usaha untuk mendorong, salah satunya adalah menurunkan biaya logisitik.
"Buat kami itu sangat penting bahwa industri tumbuh. Untuk industri tumbuh target kita adalah 6,3 persen hingga 6,8 persen. Untuk naikkan itu caranya adalah turunkan cost of logistic," jelasnya.
Selain itu, pemerintah juga akan membentuk tim yang bertugas untuk mengurangi biaya logistik di Indonesia sehingga dapat meningkatkan efisiensi sehingga mendukung perekonomian. Rencananya tim ini di bawah pengawas langsung Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Tim ini melibatkan sejumlah kementerian mulai dari Kementerian Perhubungan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Pekerjaan Umum, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dan Badan Karantina.Â
Selama ini biaya logistik di Indonesia sangat mahal mencapai 20 persen dari produk domestik bruto (PDB). Untuk memperbaiki efisiensi ekonomi salah satunya dengan mengatasi masalah biaya logistik.
Oleh karena itu, pemerintah segera membentuk tim untuk mengurai masalah tersebut. Tim ini akan melapor kepada Presiden Joko Widodo mengenai kendala biaya logistik yang harus diselesaikan. (Pew/Gdn)
Saleh Husin Minta Pelindo Tak Persulit Proses Bongkar Muat
Selama ini biaya logistik di Indonesia sangat mahal mencapai 20 persen dari produk domestik bruto (PDB).
diperbarui 02 Mar 2015, 20:27 WIBDiterbitkan 02 Mar 2015, 20:27 WIB
Suasana aktifitas bongkar muat peti kemas di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (2/9/2014) (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Jika Punya Keinginan Mustahil, Lakukan Amalan ini Dijamin Berhasil Kata UAH
Berebut Suara Gen Z di Jakarta, Ini Janji Politik Ridwan Kamil dan Pramono Anung
5 Transfer Paling Bapuk Real Madrid Sepanjang Sejarah: Eks Bintang Liga Inggris Masuk Daftar
Janji Putri Jenderal Karyoto, Siap Perjuangkan Insentif Guru Ngaji di Pilkada Garut 2024
Hasil Piala Kapolri 2024: Putri Kalsel Lolos ke Semifinal
Gempa Hari Ini Minggu 6 Oktober 2024 Guncang Bogor hingga Jayapura Papua
Puas Debat hingga Didoakan Jadi Presiden, Pramono-Rano Yakin Elektabilitas Naik
Hasil LaLiga Alaves vs Barcelona: Robert Lewandowski Hattrick, Azulgrana Jauhi Real Madrid
Di Kutai Timur, Diskominfo Kaltim Latih Warga Desa Gunakan Kanal Aduan SP4N-LAPOR!
Banjir Mulai Mengancam Rohil, Drainase dan Pintu Air Bermasalah
Jelang Setahun Agresi Kejam Israel di Palestina, Ribuan Orang Turun ke Jalan di Seantero Eropa
Debat Pilkada Jakarta, Dharma Pongrekun Malah Doakan Pramono Anung Jadi Presiden RI