Produsen Otomotif Jepang Ramai-Ramai Tambah Investasi

Komitmen ini merupakan hasil kunjungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama sejumlah menteri ke Jepang.

oleh Septian Deny diperbarui 31 Mar 2015, 18:35 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2015, 18:35 WIB
Ilustrasi Investasi
Ilustrasi Investasi (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan otomotif besar asal Jepang, Toyota, berkomitmen kembali menambah modalnya di Indonesia. Komitmen ini merupakan hasil kunjungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama sejumlah menteri ke Negeri Sakura tersebut.

Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin mengatakan, komitmen investasi sebesar Rp 20 triliun tersebut dalam jangka waktu beberapa tahun dan khusus untuk pengembangan kendaraan roda empat.

"Mereka baru sampaikan nilai investasinya. Rp 20 triliun itu untuk mobil saja," ujarnya di Cikedokan, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (31/3/2015).

Untuk mendukung investasi ini, rencananya Toyota akan mendapatkan pasokan baja dari PT Krakatau Nippon Steel Sumikin. Yang merupakan perusahaan joint venture antara Nippon Corporation dengan PT Krakatau Steel.

"Salah satu supporting itu Nippon untuk baja. Selama ini kan baja untuk kendaraan masih impor. Itu sangat besar, Mirip kaya Krakatau Posco," lanjutnya.

Namun selain Toyota, ada juga beberapa produsen otomotif Jepang yang telah dan akan menambah investasinya di dalam negeri, seperti Mitsubishi yang meresmikan pembangunan pabrik barunya di kawasan Deltamas, Cikarang, Jawa Barat.

Sedangkan pada minggu depan, perusahaan otomotif lain yaitu Isuzu akan meresmikan perluasan pabriknya di Karawang, Jawa Barat. "Kemarin kan ada Mitsubishi. Minggu depan ada Isuzu" lanjut dia.

Untuk Isuzu, Saleh mengungkapkan nilai investasi yang ditanamkan untuk perluasan pabriknya tersebut sekitar Rp 3 triliun-Rp 4 triliun dimana kendaraan jenis truk akan menjadi fokus produksi pabrik tersebut.

"Isuzu investasi Rp 3 triliun-Rp 4 triliun, itu perluasan pabrik yang sudah ada. Kalau Isuzu lebih kepada kendaraan truk untuk domestik, kalau Toyota ke ekspor," jelas dia.(Dny/Nrm)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya