Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memasang target ambisius yaitu membangun pembangkit listrik dengan total kapasitas 35 ribu megawatt (MW) dalam lima tahun ke depan. Untuk mewujudkannya, PT PLN (Persero) mencari akal agar proyek tersebut bisa terealisasi tepat waktu.
Salah satunya, dengan menggelar tender pengadaan gas alam cair (Liquefied natural gas/LNG) dan infrastrukturnya untuk Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di wilayah Indonesia Bagian Tengah.
Direktur Pengadaan Strategis dan Energi Primer PLN Amin Subekti mengatakan, lelang tersebut untuk mempercepat pembangunan proyek 35 ribu MW.
"Kondisinya tuh begini kita tuh kan ditarget sama pemerintah 35 ribu MW, kita harus cari akal bagaimana supaya bisa cepat, Makanya kita lelang primary energy-nya juga kita lelangkan, kemudian untuk PLTG juga kita lelangkan," kata Amin, di Jakarta, Selasa (1/4/2015).
Menurut Amin, lelang tersebut terpisah dengan lelang PLTG. Hal tersebut dilakukan untuk mempercepat beroperasinya pembangkit tersebut.
"Nggak ini kombinasi, yang dilelang itu adalah pasokan gas, transportasi, dan infrastrukturnya, jadi fasilitas regasifikasi yang ada di pembangkit itu juga dilelang Jadi kombinasi ya," tuturnya.
Amin menambahkan, PLN telah mengumpulkan peserta tender untuk konsultasi pasar, lelang tersebut ditargetkan selesai pada lima bulan mendatang.
"Satu stengah bulan abis itu mereka dikasih waktu sekitar satu bulan untuk mengajukan proposal, estimasi 4-5 bulan dari sekarang sudah selesai proses lelang," pungkasnya. (Pew/Ndw)