Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi Indonesia akan bergerak pada rentang 0,35 persen sampai 0,45 persen pada April 2015. Penyebabnya karena faktor harga yang diatur pemerintah (administer price) mulai dari bahan bakar minyak (BBM) sampai tarif angkutan umum.
"Dari hasil survei Minggu I 2015, inflasi April akan ada di kisaran 0,35 persen sampai 0,45 persen. Dipengaruhi banyak faktor, diantaranya administer prices termasuk transportasi dalam kota, harga BBM dan tarif kereta api," jelas Agus saat ditemui di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (10/4/2015).
Sementara prediksi mengenai neraca perdagangan, BI meramalkan akan terjadi surplus. Namun Agus masih merahasiakan besaran surplus tersebut. Hanya saja dia memastikan bahwa kondisi neraca perdagangan telah mengarah pada perbaikan.
"Peran itu karena harga minyak dunia turun, jadi defisit perdagangan minyak dan gas terjadi perbaikan besar. Sementara perdagangan non migas, penerimaan dari eskpor mengalami penurunan. Sejalan dengan melemahnya permintaan dunia, dan harga komoditas yang rendah‎. Yang pasti surplus," pungkas dia.
Sekadar informasi, pemerintah telah menaikkan harga BBM jenis premium dan solar masing-masing Rp 500 pada awal April 2015. Imbas dari kebijakan tersebut, harga sejumlah komoditas termasuk tarif kereta api dan angkutan umum ikut terkerek.
Baca Juga
Prediksi inflasi April tersebut lebih tinggi dari angka inflasi yang dirilis Badan ‎Pusat Statistik (BPS) sebesar 0,17 persen pada Maret 2015. (Fik/Ndw)
Advertisement
Â