BUMN Ini Keroyokan Bangun Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Skema pendanaan nantinya salah satu opsi yang diberikan BUMN dari China.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 22 Apr 2015, 19:39 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2015, 19:39 WIB
Kereta Api
(Fotografer: Pebrianto Eko Wicaksono/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah nampaknya serius dalam mewujudkan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung dalam beberapa waktu ke depan.

Hal ini dibuktikan dengan ditandatanganinya kesepakatan (MoU) antara PT Wijaya Karya (Persero) dengan perusahaan BUMN asal China pada Rabu (22/4/2015) sore ini di Kementerian BUMN.

Menteri BUMN Rini Soemarno mengungkapkan penandatanganan kerjasama tersebut memiliki ruang lingkup mengenai pelaksanaan studi kelayakannya dan ‎pendanaannya.

"Framework cooperation ini untuk melandasi studi kelayakan secara detil dan juga struktur finansialnya untuk pembangunan high speed train yang akan dimulai tahun ini," kata Rini di Jakarta Cinvention Center (JCC), Rabu (22/4/2015)

Dalam pengerjaannya nanti akan melibatkan beberapa konsorsium BUMN antara lain, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Industri Kereta Api (Persero), PT Len Industri (Persero) dan PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero). Konsorsium tersebut nantinya akan dipimpin PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Skema pendanaan nantinya salah satu opsi yang diberikan BUMN dari China akan mendapatkan fasilitas dari China Development Bank sehingga akan bersifat investasi langsung.

Namun jika hal itu tidak dimungkinkan maka China akan menjadi penyedia fasilitas pinjaman untuk pembangunan kereta cepat tersebut dengan‎ jangka waktu pinjaman yang panjang dengan bunga yang rendah.

‎"Tapi kita juga tekankan kita juga minta transfer teknologi  dan mereka sangat mendukung itu untuk kerjasama‎," papar Rini. (Yas/Nrm)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya