Kejar Ekspor Naik 300%, RI Butuh Tambahan 23 Juta Pekerja

Pemerintahan Jokowi berkomitmen mengejar target kenaikan ekspor 300 persen atau sebesar US$ 458,5 miliar.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 02 Mei 2015, 12:40 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2015, 12:40 WIB
Ekspor Impor 5 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel menyatakan pemerintah berkomitmen untuk mengejar kenaikan target ekspor 300 persen atau sebesar US$ 458,5 miliar di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Untuk mencapai hal tersebut, Kemendag berupaya mengenjot tambahan investasi sebesar US$ 211,5 miliar dengan penyerapan pekerja 23 juta orang.

Rachmat mengatakan, dalam kunjungannya ke Milan Italia merupakan salah satu cara supaya target tersebut bisa dipenuhi. Dia bilang, pertemuan tersebut merupakan rangkaian kunjungan Misi Dagang Indonesia 2015 ke Eropa yang berlangsung dari 29 April-4 Mei 2015.

"Milan merupakan kota fesyen dunia yang selalu memikat para desainer, artis, fotografer, dan model dari seluruh dunia, serta industri kuliner dunia. Posisi ini menyebabkan Milan menjadi salah satu mitra penting bagi Indonesia," kata dia dalam keterangannya seperti ditulis, Sabtu (2/5/2015).

Rachmat mengatakan, saat ini kerjasama dua negara semakin baik. Apalagi pemerintah sedang giat untuk melakukan pembangunan infrastruktur yang bisa dimanfaatkan oleh investor Italia.

Dengan kunjungan tersebut, dia optimis mampu meningkatkan nilai ekspor ke Italia sebesar US$ 8,27 miliar pada tahun 2019 atau meningkat 263 persen dari tahun 2014.


"Target peningkatan ekspor Indonesia ke Italia tersebut tidak kecil. Peningkatan tersebut hanya dapat tercapai melalui kerja sama intensif yang terus diupayakan melalui kegiatan people to people contact antara pelaku bisnis kedua negara," tambahnya.

Tak sekadar itu, pihaknya yakin target itu tercapai lantaran Indonesia juga turut berpartisipasi dalam rankaian acara World Expo Milan (WEM) 2015 yang berlangsung selama 6 bulan.

"Saya optimistis melalui partisipasi Indonesia pada WEM 2015 yang berlangsung selama 6 bulan, dari 1 Mei hingga 31 Oktober 2015, merupakan nation branding Indonesia di mata masyarakat Eropa, sekaligus menjadi katalisator peningkatan perdagangan dan investasi Indonesia ke arah yang semakin baik,” tandas dia. (Amd/Ndw)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya