Liputan6.com, London - Kabar gembira kelahiran bayi pasangan Pangeran William dan Catherine Middletone pada 2 Mei langsung menyebar ke seluruh dunia. Salah satu pakar ritel ternama memprediksi kelahiran putri kerajaan baru tersebut dapat berdampak besar bagi perekonomian Inggris.
Mengutip laman The Telegraph, Senin (4/5/2015), putri mungil itu lahir pada era kekuasaan wanita di tengah keluarga kerajaan. Sudah hampir 65 tahun lalu sejak putri terakhir lahir dengan posisi sangat terkemuka, House of Windsor dan dinanti banyak warga dunia.
Baca Juga
Pangeran William dan Kate Middleton Dipastikan Tak Ikut Makan Siang Jelang Natal Bersama Raja Charles III, Imbas Persaingan Pengaruh?
Kate Middleton Diprediksi Lebih Cepat Naik Takhta Jadi Ratu Inggris
Polah Manis Pangeran Louis di Acara Natal Kerajaan Inggris, Ungkap Pesan Pribadi sampai Jaga Rahasia dari Putri Charlotte
Sementara Princess Anne, Princess Royal, lahir pada 1950 sebelum era internet dimulai, putri baru yang belum diberi nama tersebut kini dipandang lebih glamor, romantik dan tampak jauh lebih unggul. Setiap gerak gerik, pakaian, hingga gaya rambutnya kelak akan menjadi tontonan, dipelajari lantas ditiru di seluruh penjuru dunia.
Advertisement
Itu semua lantaran sang putri lahir di abad ke-21, era di mana teknologi terus berkembang dan dengan cepat memamerkan seluruh keanggunannya sebagai putri kerajaan.
salah satu pakar ritel yang enggan disebutkan namanya menjelaskan, anak kedua dari Kate Middleton ini diprediksi dapat berkontribusi hingga 150 juta pound sterling atau Rp 2,96 triliun (kurs: Rp 19.740/pound sterling) terhadap perekonomian Inggris. Sebagian besar kontribusinya itu diperoleh dari industri fashion dan kecantikan.
Bagaimana tidak, setiap detil kecantikan yang dipancarkan sang putri akan disambut sebagai bisnis besar di sektor tersebut. Mayoritas wanita di dunia akan segera menirunya dan bisnis fashion akan meningkat dengan pesat.
"Bahkan sebelum dia berusia 10 tahun, dirinya kemungkinan dapat bernilai hingga satu miliar pound sterling atau Rp 19,74 triliun (dalam bentuk kontribusinya pada industri fashion dan kecantikan)," katanya.