Pertamina Alihkan Distribusi BBM dari Jakarta ke Pantura

"Selain itu beberapa angkutan yang menyuplai ke berbagai industri juga kami alihkan untuk mendukung SPBU di jalur pantura ini," kata Ahmad.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 16 Jun 2015, 17:15 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2015, 17:15 WIB
Mobil Tangki PT Pertamina (Persero)
Mobil Tangki Pertamina (Foto: Pebrianto Eko Wicaksono/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) akan meningkatkan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM)‎ ke beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah jalur mudik Lebaran, termasuk di jalur pantai utara (pantura).

Direktur pemasaran Pertamina, Ahmad Bambang mengungkapkan, salah satu strategi untuk meningkatkan pasokan BBM ke pantura adalah mengalihkan truk tangki yang biasa memasok wilayah di DKI Jakarta.

"Mobil tangki nanti bisa dialihkan ke timur, bantu untuk wilayah Cikampek, Cirebon dan terus sampai Jawa Tengah, termasuk jalur selatan juga," kata Bambang di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (16/6/2015).

Bambang menjelaskan, pengalihan distribusi tersebut dikarenakan tingkat konsumsi BBM di DKI Jakarta saat Lebaran justru mengalami penurunan. Hal itu karena sebagian besar warga Jakarta‎ menuju ke kampung halaman.

Pertamina memperkirakan penurunan konsumis paling tinggi akan terjadi antara H-5 hingga H+5. Sementara untuk penurunannya, diprediksi bisa mencapai 70 persen dari konsumsi hari-hari biasa.

"Selain itu beberapa angkutan yang menyuplai ke berbagai industri juga kami alihkan untuk mendukung SPBU di jalur pantura ini," tegasnya.

‎Seperti diketahui, Pertamina telah menetapkan masa siaga arus mudik akan dilakukan pada H-15 hingga H+15 lebarang. Di masa-masa itu, Pertamina memperkirakan tingkat konsumsi untuk Premium akan meningkat.

Bambang menambahkan untuk BBM jenis Premium dari kebutuhan setiap harinya sekitar 76 ribu Kilo Liter (KL) per hari diperkirakan akan meningkat 18 persen saat masa siaga tersebut menjadi 89 ribu KL.

Sementara untuk solar dikatakan Bambang justru malah turun, turunnya kita perkirakan 11 persen atau sekitar 33 ribu KL‎ dari kebutuhan setiap harinya sekitar 37 ribu KL‎. (Yas/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya