Rupiah Menguat ke Level 13.341 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah menguat 26 poin ke level 13.341 per dolar AS setelah sehari sebelumnya menguat ke level 13.367 per dolar AS

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 18 Jun 2015, 12:00 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2015, 12:00 WIB
Ilustrasi Rupiah
Ilustrasi Rupiah (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah masih berkutat di kisaran Rp 13.300 per dolar AS dalam empat hari berturut-turut di pekan ini. Setelah Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed mengungkapkan bahwa mereka tidak akan menaikkan suku bunga di Juni 2015 ini, rupiah mampu menguat tipis.

Data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, Kamis (18/6/2015) mencatat nilai tukar rupiah menguat 26 poin ke level 13.341 per dolar AS. Rupiah memang sempat melemah tipis ke level 13.367 per dolar AS pada perdagangan sebelumnya.

Data valuta asing Bloomberg juga mencatat rupiah mampu menguat tipis 0,1 persen ke level 13.335 per dolar AS pada perdagangan pukul 10:05 waktu Jakarta. Rupiah hanya menguat delapan poin saja dari level pembukaannya 13.343 per dolar AS.

Hingga menjelang siang, nilai tukar rupiah masih berkutat di kisaran 13.325 per dolar AS hingga 13.348 per dolar AS. Pada perdagangan sebelumnya, nilai tukar rupiah juga tercatat ditutup di level 13.348 per dolar AS.

Seperti yang diperkirakan oleh banyak analis, The Fed memutuskan untuk tidak menaikan suku bunga pada Juni 2015 ini karena masih menunggu sinyal yang lebih jelas dari perbaikan perekonomian di negara tersebut.

Pada kuartal I 2015 kemarin memang terlihat beberapa data ekonomi menunjukkan pelemahan. Namun kebalikannya, pada kuartal II 2015 ini beberapa data ekonomi menunjukkan perbaikan.

Data tenaga kerja menunjukkan kenaikan dan juga klaim pengangguran menunjukkan penurunan yang bisa disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pertumbuhan di sektor riil. Namun memang, angka inflasi belum mencapai level yang diharapkan oleh The Fed.

Belum akan dinaikkan suku bunga acuan tersebut membuat nilai tukar dolar melemah sehingga mendorong penguatan mata uang negara lain termasuk rupiah.

"Pelemahan dolar itu berpeluang membantu penguatan rupiah. Selain itu, pergerakan nilai tukar rupiah juga masih menanti pengumuman BI rate sore ini," terang ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta.

Hingga saat ini sebagian analis memprediksi BI akan mempertahankan suku bunga tetap di level 7,5 persen. (Sis/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya