Pengusaha Minta Pemerintah Beri Optimisme Bagi Dunia Usaha

Jika pemerintah bisa memberikan optimisme tersebut, setidaknya ekonomi Indonesia bisa tumbuh antara 5,2 persen hingga 5,5 persen.

oleh Septian Deny diperbarui 09 Jul 2015, 15:21 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2015, 15:21 WIB
Ilustrasi pertumbuhan Ekonomi
Ilustrasi pertumbuhan Ekonomi

Liputan6.com, Jakarta - Meski kondisinya belum mengalami perbaikan, namun pengusaha masih memiliki optimisme pertumbuhan ekonomi masih bisa berada di atas 5 persen pada tahun ini.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Haryadi Sukamdani, mengatakan agar target pertumbuhan ekonomi bisa tercapai, maka pemerintah harus memberikan optimisme pada dunia usaha.

"Memang kalau menurut kami kita semua harus optimis, peran pemerintah juga. Pemerintah yang paling penting menciptakan keyakinan bagi sektor riil untuk tetap meraih pertumbuhan," ujarnya dalam Sarasehan Jokowi dengan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia atau ISEI dengan tajuk 'Presiden Menjawab tantangan ekonomi' yang disiarkan langsung dari Jakarta Conventer Center, Jakarta, Kamis (9/7/2015).

Dia mengungkapkan, jika pemerintah bisa memberikan optimisme tersebut, setidaknya ekonomi Indonesia bisa tumbuh antara 5,2 persen hingga 5,5 persen, meski masih di bawah target dalam APBN-P 2015 yang sebesar 5,7 persen. "Paling tidak di atas 5 persen, 5,2 persen-5,5 persen," tutur dia.

Untuk itu, salah satu langkah yang harus dilakukan pemerintah yaitu dengan merelaksasi pada kebijakan fiskalnya, seperti soal target penerimaan pajak. Menurut Haryadi, target penerimaan pajak yang ditetapkan pemerintah selama ini membuat dunia usaha semakin tertekan.

"Pemerintah harus melakukan relaksasi pasar fiskal. Selama ini pemerintah di satu sisi bilang relaksasi, tapi di sisi lain melakukan collection yang agresif, karena targetnya kan belum diturunkan. Jadi pada saat ini, dilakukan relaksasi lebih pada stimulus diperlukan," tandas dia. (Dny/Nrm)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya