Genjot Produksi, Pupuk Indonesia Investasi Rp 13 Triliun

Pabrik Kaltim 5 dapat selesai sekitar Juli-Agustus tahun ini.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 15 Jul 2015, 12:34 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2015, 12:34 WIB
Pupuk Indonesia
(Foto: Antara)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pupuk Indonesia Holding Company (Persero) telah menganggarkan dana investasi sebesar Rp 13 triliun untuk 2015 ini. Dana tersebut sebagian besar akan digunakan untuk pengembangan pabrik.

Direktur Investasi dan Pengembangan Pupuk Indonesia, Nugraha Budi Eka Irianto menjelaskan, jumlah dana investasi tersebut meningkat 18 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu yang tercatat Rp 11 triliun. "Ini salah satu tujuannya untuk meningkatkan kapasitas produksi kami," kata Irianto seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Rabu (15/7/2015).

Dana tersebut dialokasikan untuk sejumlah proyek yang telah selesai dan masih berlangsung. Proyek-proyek tersebut antara lain Pabrik Kaltim 5 di Bontang, Pusri 2B di Palembang, Amorea 2 di Petrokimia Gresik, Refam Asam Fosfat di Gresik, dan Petro Jordan Abadi.

Diharapkan perseroan, Pabrik Kaltim 5 dapat selesai sekitar Juli-Agustus tahun ini, Pusri 2B pada Februari tahun depan, Amorea diperkirakan selesai 2017, dan untuk Refam Asam Fosfat serta JV Jordan saat ini telah berhasil dirampungkan.

Nugraha memperkirakan, jika pabrik Kaltim 5 dan Pusri 2B beroperasi, maka akan menambah kapasitas masing-masing 200.000 ton. Saat ini, kapasitas produksi mencapai 12 juta ton. "Mengenai penyerapannya sampai saat ini masih sekitar 35 persen," tegasnya.

Untuk terus berinvestasi dan peningkatan produksi ke depan, dikatakan Irianto, perseroan juga tengah mengkaji penerbitan obligasi untuk kebutuhan pendanaan. Namun, dia belum dapat memastikan rencana itu akibat masih memantau kondisi pasar serta kebutuhan perusahaan.

Pada Juli 2014, Pupuk Indonesia telah menerbitkan obligasi dengan nilai mencapai Rp2,15 triliun. Saat itu, kupon bunga yang dipatok untuk obligasi dalam dua seri sebesar 9,625 persen hingga 9,95 persen per tahun.‎

Selain mengembangkan pabrik, Pupuk Indonesia terus melakukan ekspansi bisnis dengan melakukan akusisi. Pada tahun lalu, BUMN pupuk itu baru saja membeli perusahaan asing.

Mulai 1 April 2014, PT Kaltim Pasifik Alkalinitas, perusahaan amoniak terbesar di Indonesia yang selama ini dimiliki Mitsui dan Tomen Jepang, sudah 100 persen menjadi milik Indonesia. Perusahaan tersebut berlokasi di Bontang, Kalimantan Timur. Berada satu komplek dengan PT Pupuk Kaltim, anak perusahaan Pupuk Indonesia. (Yas/Gdn)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya