Total Sambung Pipa Gas 12,6 KM di Blok Mahakam

Produksi gas PT Total E&P Indonesia akan meningkat menjadi 100 MMSCFD dan minyak jadi 12.430 BOD dengan pengoperasian proyek Bekapai.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 04 Agu 2015, 09:45 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2015, 09:45 WIB
Ilustrasi Migas total (3)
Ilustrasi Migas total (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - PT Total E&P Indonesia telah menyelesaikan proyek Bekapai Fase 2B dengan dioperasikannya pipa berdiameter 12 inch sepanjang 12,6 Kilo meter (KM).

President & General Manager Total E&P Indonesia, Hardy Pramono mengatakan pipa tersebut terbentang dari dari ajungan BA di Lapangan Bekapai ke anjungan SWP-K di Lapangan Peciko pada Sabtu, 25 Juli 2015. Kedua lapangan migas tersebut berada di Blok Mahakam Kalimantan Timur.

"Kami dengan gembira mengumumkan bahwa  keseluruhan kegiatan –mulai dari pengadaan barang dan jasa, engineering, fabrikasi, instalasi, pre-commissioning, commissioning maupun start-up-- berjalan sangat aman, tanpa LTI  atau zero LTI (Lost Time of Injuries)," kata Hardy, di Jakarta, Selasa (4/8/2015).

Hardy menambahkan start up ini terjadi  satu minggu lebih cepat dari komitmen Ready for Start Up (RFSU), yaitu pada 1 Agustus 2015, seperti tertera pada persetujuan FID. "Dengan percepatan tersebut  menghemat biaya sebesar US$ 10 juta (lebih dari Rp 130 miliar), tutur Hardy.

Jaringan pipa baru berkapasitas 100 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) ini akan mengurangi beban pada jaringan lama pipa ekspor minyak dan gas  Bekapai-Senipah berdiameter 12 inch yang ada saat ini.

Dengan beroperasinya pipa baru ini, produksi gas Bekapai telah meningkat menjadi  50 MMSCFD sejak 29 Juli 2015, dan diperkirakan akan mencapai 75 MMSCFD setelah dilakukan kegiatan perawatan sumur pada akhir Juli 2015.

Selain itu, proyek Bekapai Fase 2B juga mengalami kemajuan pada penyelesaian kegiatan paket modifikasi anjungan pada anjungan BA, PP, BG, dan modifikasi anjungan SWP-K, melalui tujuh Operasi Simultan (Simultaneous Operation) berjalan aman, dengan melibatkan lebih dari 120 titik sambung (tie-ins) dan durasi shutdown yang lebih singkat dengan total hanya 11 hari.

Setelah modifikasi ini, anjungan BG yang telah diperluas mampu menampung lima sumur baru melalui tiga slot sumur baru. Saat ini, proyek Bekapai  Fase 2B  masih melakukan kegiatan terakhir di laut pada anjungan BL.

Tantangan utama pada proyek ini adalah seluruh kegiatan  proyek berlangsung di anjungan-anjungan yang masih bekerja (SIMOPS) sambil tetap menjaga produksi dari lapangan Bekapai tanpa mengesampingkan keselamatan, dan juga meminimalkan penurunan produksi, serta meningkatkan optimasi biaya proyek.

Diharapkan sumur-sumur baru di anjungan BL dan BG dapat segera berproduksi (Put On Production/POP). Dua sumur sudah dibor di anjungan BL dan akan berproduksi pada pertengahan September 2015. Empat sumur akan dibor di anjungan BG dengan estimasi produksi gas pada Desember 2015.

Proyek Bekapai 2B akan meningkatkan produksi gas di lapangan itu menjadi 100 MMSCFD dan mempertahankan produksi minyaknya sebanyak 12.430 BOD. Produksi tersebut akan menyumbang secara signifikan kepada target produksi tahunan Total E&P Indonesia sejumlah 1.700 MMSCFD untuk gas dan 63.700 BOD untuk minyak dan kondensat. (Pew/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya