Kelola Blok Mahakam, Pertamina Diminta Kolaborasi dengan Total

Dalam pengambilalihan Blok Mahakam Pertamina bisa berkolaborasi dengan pengelola eksisting yakni PT Total E&P Indonesia dan Inpex.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 10 Mar 2015, 20:00 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2015, 20:00 WIB
Bos Pertamina Jadikan Blok Mahakam Fokus Kerjanya
Pertamina sudah siap mengelola Blok Mahakam dan masih menunggu keputusan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya‎ Mineral (ESDM).

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menginginkan PT Pertamina (Persero) segera mengambil alih Blok Mahakam di Kalimantan Timur.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil berharap dengan pengambilalihan itu Pertamina bisa berkolaborasi dengan pengelola eksisting yakni  PT Total E&P Indonesia dan Inpex.

"Jadi kalau Pertamina deal dengan Total, Pertamina bisa kerja sama dan koordinasi. Begitu menjadi pilot yang eksisiting tentu Total jadi co-pilot. Transisi yang seperti ini berjalan baik, kita harapkan menjadi partner," kata dia, Jakarta, Selasa (10/3/2015).

Lebih lanjut, dia mengatakan pemerintah berkeyakinan Pertamina mengelola Blok Mahakam. Meski belum tahu persentasi kepemilikan sahamnya, pemerintah meminta Pertamina menjadi pemegang saham mayoritas.

"Intinya pemerintah punya keyakinan pemerintah bisa menjadi pengelola pemegang saham mayoritas. Persentasi tidak kita tentukan. Kita minta mayoritas paling dikit 51 persen, paling besar 100 persen. Projek Mahakam tidak boleh berhenti produksinya, transisinya smooth. Kita minta Pertamina bicara eksisting operator," lanjutnya.

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan Pertamina mesti segera melakukan peralihan Blok Mahakam. Sehingga, ekplorasi ke depan berjalan dengan lancar.

"Sekarang kami berharap secepatnya karena transisi butuh waktu. Kami telat memberi green light artinya rencana eksplorasi akan terlambat dan saya kasih waktu sekitar dua tiga minggu untuk menyelesaikan hal ini," kata dia di Aceh.

Sudirman mengatakan, pemerintah sudah melakukan pembicaraan dengan Pertamina dan Total membahas masa transisi tersebut. Hal itu dilakukan supaya ketika kontrak habis Pertamina bisa menjalankannya.

"Sejak November kami sudah bicara dengan keduanya, jadi harusnya Pertamina bukan dari nol sama sekali," tandasnya. (Amd/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya