Liputan6.com, Jakarta - Indonesia sebagai negara maritim memiliki kakayaan bawah laut yang luar biasa. Buktinya, luas areal terumbu karang mencapai 2,5 juta hektar (ha) yang tersebar di seluruh Indonesia.
Namun sayang, berdasarkan survei salah satu LSM lingkungan dunia, World Wildlife Fund (WWF), dari 2,5 juta ha tersebut, hampir setengahnya dalam kondisi rusak dan rusak berat.
Baca Juga
Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Kelautan dan Perikanan (KKP), Sudirman Saad mengatakan jumlah terumbu karang yang rusak mencapai 45 persen.
Advertisement
"Hasil survei terakhir terhadap terumbu karang di Indonesia, ada 5 persen yang betul-betul prima, 50 persen masih relatif bagus, sementara 45 persen lainnya rusak berat dan ringan," ujar Sudirman di Graha Maritim, Jakarta, Kamis (6/8/2015).
Dia menjelaskan, salah satu areal terumbu karang yang mengalami kerusakan paling parah antara lain berada di Taman Nasional Bunaken Sulawesi Utara, Raja Ampat Papua Barat dan Wakatobi Sulawesi Tenggara.
"Kondisi terumbu karang yang paling rusak seperti di Bunaken, Manado dan beberapa lokasi lainnya," kata dia.
Menurut Sudirman, terumbu karang rusak ini disebabkan oleh aktivitas penangkapan ikan yang tidak sesuai dengan aturan seperti dengan penggunaan bom.
"Selat Makassar, terutama pantai timur yang berbatasan dengan Sulawesi masih marak dengan destruktif fishing seperti dengan pengeboman dan lainnya," ujar Sudirman. (Dny/Ahm)