Liputan6.com, New York - Harga minyak di Amerika Serikat (AS) turun pada perdagangan Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta) ke level terendah dalam 6 tahun terakhir. Sentimen yang mempengaruhinya adalah kekhawatiran akan penurunan pertumbuhan ekonomi global dan penguatan dolar AS di tengah berlimpahnya pasokan.
Mengutip Wall Street Journal, Jumat (14/8/2015), minyak mentah jenis Light Sweet untuk pengiriman September turun US$ 1,07 atau 2,5 persen ke level US$ 42,23 per barel. Harga tersebut telah menembus titik terendah yang pernah dicetak pada 2 Maret 2009. Level tersebut merupakan pukulan terbaru bagi harga minyak di tengah tingginya produksi di As maupun di antara negara-negara yang tergabung dalam OPEC.
Harga patokan minyak di Amerika Serikat telah terjatuh lebih dari 31 persen jika dihitung dari awal Juni 2015 kemarin setelah sempat menguat di kisaran US$ 60 per barel. Sedangkan jika dibandingkan dengan Juni tahun lalu, penurunan harga patokan tersebut telah mencapai lebih dari 60 persen.
Pendorong penurunan harga minyak tersebut lebih disebabkan dari dalam perusahaan-perusahaan atau negara pencetak minyak sendiri. Produsen minyak di AS terus melakukan produksi meskipun terjadi penurunan permintaan global. Begitu pula dengan negara yang tergabung di OPEC yang tak mau menurunkan jumlah produksi meskipun permintaan melemah.
Jika memang semuanya bersikeras untuk tidak mau menurunkan produksi dan ditambah lagi pemulihan ekonomi global tak kunjung datang maka bukan tidak mungkin harga minyak akan menembus di bawah US$ 40 per barel.
"Harga minyak saat ini diperdagangkan di tingkat yang semakin dalam dan masuk ke periode resesi yang cukup dalam," jelas Direktur perusahaan Konsultan Energi The Schork Group, Stephen Schork. Ia melanjutkan, saat ini tren yang ada adalah bearish.
Para analis mengatakan bahwa penguatan Dolar AS dan kekhawatiran mengenai pertumbuhan ekonomi China terus mendorong penurunan permintaan minyak. "Ini telah masih dalam fase kekhawatiran akan makro ekonomi global," tutur Broker Price Futures Group, Phil Flynn.(Gdn/Ndw)
Harga Minyak AS Turun ke Level Terendah dalam 6 Tahun
Minyak mentah jenis Light Sweet untuk pengiriman September turun US$ 1,07 atau 2,5 persen ke level US$ 42,23 per barel.
diperbarui 14 Agu 2015, 05:01 WIBDiterbitkan 14 Agu 2015, 05:01 WIB
Minyak mentah jenis Light Sweet untuk pengiriman September turun US$ 1,07 atau 2,5 persen ke level US$ 42,23 per barel.
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Naik, Ini Paket Barang Terbanyak Dikirim via Kereta Api Selama Nataru
8 Momen Akrab Cinta Laura dan Anne Hathaway, dari Fans Bisa Kerja Bareng
Satu Golongan Istimewa yang Paling Dicintai dan Dekat dengan Rasulullah di Hari Kiamat
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Jumat 10 Januari 2025
Perjuangan Natasha Wilona dan Cakrawala Airawan Syuting Ketika Cinta Memanggilmu di Kawah Ijen
Apa Itu LoA: Panduan Lengkap Memahami Letter of Acceptance
Hasil Seleksi CPNS 2024, Sudah 67 Instansi Pusat dan Daerah Mengumumkan Termasuk Kemenpora
Nasib Marc Klok dan 5 Pemain Lainnya yang Dicoret Shin Tae-yong dari Timnas Indonesia, Akankah Kembali Berlaga Lagi?
Resep Jamu Tradisional untuk Kulit Kencang dan Awet Muda
Rupiah Dibuka Menguat Tipis, Simak Prediksinya Hari Ini
Komisi IX Minta Pemerintah Waspadai Potensi Peningkatan Penyebaran Virus HMPV
Penulis Tere Liye Adukan Penjualan Buku Bajakan via Lapor Mas Wapres, Sebulan Lebih Belum Ada Juga Ditanggapi