Harga Minyak Mentah Melorot Dampak Donald Trump AS Tunda kenaikan Tarif ke Meksiko

Menurut Departemen Energi AS, Kanada dan Meksiko bersama-sama menyumbang sekitar seperempat dari minyak yang diolah oleh penyuling AS menjadi bahan bakar seperti bensin dan minyak pemanas.

oleh Arthur Gideon diperbarui 04 Feb 2025, 08:30 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2025, 08:30 WIB
Ilustrasi harga minyak dunia hari ini (Foto By AI)
Harga minyak mentah Brent berjangka untuk pengiriman April naik 29 sen, atau 0,4%, dari posisi penutupan kontrak pada hari Jumat dan menetap di USD 75,96 per barel. Ilustrasi harga minyak dunia hari ini (Foto By AI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak dunia sempat naik pada perdagangan yang sangat bergejolak di hari senin. Namun kemudian, harga minyak ditutup pada level terendah dalam satu bulan karena berakhirnya kontrak dengan harga lebih tinggi.

Penurunan harga minyak mentah ini karena pasar mencerna rencana pengenaan tarif oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kepada Kanada, Meksiko, dan Tiongkok.

Kekhawatiran atas impor dari dua pemasok minyak mentah utama ke AS mendorong harga naik lebih dari USD 1 per barel di awal sesi sebelum Donald Trump menghentikan tarif baru atas Meksiko selama satu bulan. penundaan tarif tersebut karena Meksiko setuju untuk memperkuat perbatasan utaranya untuk membendung aliran obat-obatan terlarang, khususnya fentanil.

Mengutip CNBC, Selasa (4/2/2025), harga minyak mentah Brent berjangka untuk pengiriman April naik 29 sen, atau 0,4%, dari posisi penutupan kontrak pada hari Jumat dan menetap di USD 75,96 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate AS (WTI) naik 63 sen atau 0,9% dan menetap di USD 73,16 per barel.

Harga minyak ini merupakan penutupan terendah untuk Brent sejak 2 Januari. Hal ini terjadi karena kontrak berjangka minyak untuk April lebih rendah setelah berakhirnya kontrak berjangka Maret yang harganya lebih tinggi.

Bea masuk yang diberlakukan Trump terhadap barang-barang dari Meksiko, Kanada, dan Tiongkok pada hari Selasa bisa memicu perang dagang yang dapat menghambat pertumbuhan global dan memicu kembali inflasi.

Tarif impor yang diusulkan mencakup pungutan sebesar 25% terhadap sebagian besar barang dari Meksiko dan Kanada, dengan bea masuk sebesar 10% terhadap impor energi dari Kanada dan bea masuk sebesar 10% terhadap impor Tiongkok.

Analis Barclays Amarpreet Singh dalam sebuah catatan menuliskan bea masuk atas impor energi Kanada kemungkinan akan lebih mengganggu pasar energi domestik daripada bea masuk atas impor Meksiko dan bahkan mungkin kontraproduktif terhadap salah satu tujuan utama presiden - menurunkan biaya energi.

Menurut Departemen Energi AS, Kanada dan Meksiko bersama-sama menyumbang sekitar seperempat dari minyak yang diolah oleh penyuling AS menjadi bahan bakar seperti bensin dan minyak pemanas.

 

Data AS

Ilustrasi harga minyak dunia
Ilustrasi harga minyak dunia (dok: Foto AI)... Selengkapnya

Manufaktur AS tumbuh untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun pada Januari, tetapi pemulihan kemungkinan akan berlangsung singkat karena kebijakan tarif Trump, yang berpotensi akan semakin menaikkan harga bahan mentah dan mengganggu rantai pasokan.

Presiden Federal Reserve Boston Susan Collins mengatakan jenis tarif yang diumumkan oleh pemerintahan Trump dapat meningkatkan inflasi, sambil mencatat ada banyak ketidakpastian dan tidak ada urgensi di pihak bank sentral AS untuk mengubah arah kebijakan moneter.

Inflasi yang lebih tinggi dapat mendorong Fed untuk menaikkan suku bunga guna mengatasi kenaikan harga. Hal itu dapat mengurangi permintaan energi dengan meningkatkan biaya pinjaman dan memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Tarif akan menaikkan biaya untuk jenis minyak mentah yang lebih berat yang dibutuhkan kilang AS untuk produksi optimal, kata sumber industri.

Mukesh Sahdev dari Rystad Energy mengatakan bahwa harga bensin di SPBU AS tentu akan naik dengan hilangnya minyak mentah untuk kilang dan hilangnya produk impor.

Trump telah memperingatkan bahwa kenaikan tarif ini dapat menyebabkan penderitaan "jangka pendek" bagi warga AS.

Harga bensin berjangka AS naik sekitar 3% ke level tertinggi dalam dua minggu, membantu meningkatkan selisih crack 3:2:1, yang mengukur margin keuntungan penyulingan, ke level tertinggi sejak Agustus 2024.

 

Kebijakan OPEC

Ilustrasi harga minyak dunia hari ini (Foto By AI)
Ilustrasi harga minyak dunia hari ini (Foto By AI)... Selengkapnya

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya seperti Rusia, yang secara kolektif dikenal sebagai OPEC+, sepakat untuk tetap berpegang pada kebijakannya untuk meningkatkan produksi minyak secara bertahap mulai April dan menghapus Badan Informasi Energi milik pemerintah AS dari sumber yang digunakan untuk memantau produksinya dan kepatuhan terhadap pakta pasokan.

Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan Komite Pemantauan Bersama Menteri (JMMC) dari kelompok OPEC+ membahas seruan Trump untuk meningkatkan produksi minyak.

Permintaan minyak global kemungkinan akan mendekati level saat ini pada tahun 2040, pedagang energi dan komoditas Vitol mengatakan dalam prospek permintaan jangka panjangnya, dengan peningkatan konsumsi akhir dekade ini diimbangi oleh penurunan hingga akhir tahun 2030-an.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya