4 Kampung Nikmati Listrik 24 Jam di Perbatasan RI-Papua Nugini

Keempat kampung di distrik muara tami, Jayapura hanya dapat menikmati listrik enam jam, dan kini bisa 24 jam.

oleh Katharina Janur diperbarui 30 Agu 2015, 18:32 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2015, 18:32 WIB
20150812-Pasukan Elite PLN-Jakarta
Pasukan Elit PLN saat beraksi di Menara Sutet Jalan Asia Afrika, Jakarta, Rabu (12/8/2015). Pekerjaan tersebut mengandung resiko besar karena jaringan listrik masih dipelihara tanpa dipadamkan. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak empat kampung di Distrik Muara Tami, Kota Jayapura yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini (PNG) resmi mendapatkan fasilitas listrik 24 jam dari pemerintah setempat. 

Keempat kampung itu adalah Kampung Skouw Yambe, Skouw Mabo, Skouw Sae dan Mosso. Perluasan jaringan hingga perbatasan yang dilakukan oleh PLN wilayah Papua dan Papua Barat WP2B diterima baik oleh masyarakat perbatasan.

Sebelumnya keempat kampung ini hanya dapat menikmati listrik  6 jam. Upaya pemerintah ini dilakukan dengan mensupali energi listrik dari  Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang berpusat di Waena dan Yarmokh, Kota Jayapura.

General Manager PLN WP2B, Robert Sitorus menuturkan saat ini PLN sedang membangun beberapa pembangkit di daerah Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura. Selain di Jayapura, PLN juga akan membangun pembangkit lainnya disekitar Papua dan Papua barat guna mendukung kegiatan PON (Pekan Olahraga Nasional) yang rencananya akan dilaksanakan 2020 mendatang.

"Sementara untuk pembangunan listrik perbatasan telah dibangun sejak awal tahun ini hingga dapat terselesaikan pada Juni lalu. Sebelumnya, kami juga telah menerangi beberapa kampung yang juga terletak di wilayah perbatasan Papua dan PNG yang terletak di Kabupaten Keerom," kata Robert.

Kepala Suku dau Skouw Mabo, Yansmalo meminta kepada PLN untuk terus menerangi Bumi Cenderawasih, terlebih kepada kampung-kampung yang terletak di daerah perbatasan.

"Masih banyak kampung yang masih gelap dan belum tersentuh pelayanan. Diharapkan pemerintah dapat memperhatikan ini," ujar Yansmalo.

Wali Kota Jayapura,  Benhur Tomi Mano yang turut dalam peresmian listrik di wilayah perbatasan itu juga mengingatkan kepada masyarakat, agar membayar listrik tepat waktu dan tidak melakukan penunggakan.

"Wilayah Jayapura harus terang benderang. Ini tak lepas dari dukungan dari PLN setempat. Jangan lupa setiap bulan membayar kewajibannya di pusat-pusat pembayaran tagihan listrik," ucap Benhur, Minggu (30/8/2015).

Listrik di Wilayah Perbatasan Papua dan PNG 

Sebelumnya, PLN wilayah Papua dan Papua Barat juga mengaliri listrik disejumlah kampung yang terletak di perbatsan Papua dan PNG. Penerangan di wilayah perbatasan itu, menjadai salah satu  Program Pemerintah, PT PLN (Persero) membangun Pembangkit sebanyak 50 lokasi di seluruh Indonesia, termasuk di Papua.

PLN Wilayah Papua dan Papua Barat terdapat enam lokasi perkampungan yang terdapat ddidaerah perbatasan itu, diantaranya  Sota di Kabupaten Merauke, Mindiptana di Kabupaten Boven Digul, Waropko, Kombut, Inyandit, serta Senggi di Kabupaten Keerom dengan masing-masing kapasitas Daya sebesar 2 X 100 kiloWatt.

Humas PLN Wilayah Papua dan Papua Barat, Septian Pujiyanto mengatakan Distrik  Senggi yang terletak di Kabupaten Keerom menjadi salah satu kampung yang saat ini bisa menikmati penerangan. Dulunya, Distrik Senggi sudah pernah dialiri listrik, namun tak berlangsung lama. 

"Berakhir sekitar tahun 2003 hingga saat ini, Distrik Senggi masih mengandalkan mesin diesel pribadi. Saat ini, tidak semua Distrik Senggi juga bisa diterangi dengan listrik dari PLN, semua masih diusahakan dan masih dalam tahap penyelesaian. Namun, jaringan belum sampai pada daerah transmigran. Jaringan masih disekitar Distrik Senggi dan kedepannya akan diteruskan hingga daerah transmigran (SP 1 dan 2)," ucap Septian. (Katharina J/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya