Ingin Memulai Bisnis? Renungkan 5 Hal Ini

Memulai bisnis seperti layaknnya menjadi orang tua. Anda hanya harus mempersiapkan start-up baik secara emosional maupun finansial.

oleh Ifsan Lukmannul Hakim diperbarui 08 Sep 2015, 07:11 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2015, 07:11 WIB
7 Cara Berpikir Orang Sukses yang Membedakannya dengan Orang Lain
Ternyata cara berpikir yang bikin mereka jadi sukses.

Liputan6.com, Jakarta - Memulai bisnis seperti layaknya menjadi orang tua. Anda hanya harus mempersiapkan rencana baik secara emosional maupun finansial. Selain itu, Anda harus berkomitmen dan siap jika rencana membutuhkan tenaga Anda, tidak peduli siang ataupun malam.

Berikut adalah lima pertanyaan yang harus Anda renungkan sebelum memulai bisnis sendiri dikutip dari Wall Street Journal, Selasa (8/9/2015):

1. Apakah saya memiliki gairah dalam bisnis ini?

Fase start-up sangat menguras pikiran. Apakah Anda sudah renungkan jalan yang Anda pilih ini. Sebagai pemilik bisnis, Anda juga berperan sebagai kepala marketing. Antusiasme Anda atas produk, layanan pelanggan, dan juga menarik investor sangat penting. Tidak bijaksana berhenti dari bisnis Anda hanya karena antusiasme Anda telah memudar.

2. Berapa batasan risiko yang saya siapkan?

Ina Garten penulis dan presenter acara Food network menyarankan bahwa para pengusaha harus memliki cukup semangat saat mencoba seribu usaha. Anda mungkin mengalami kegagalan atau masalah, namun Anda harus segera bangkit dan segera menemukan solusi. Tidak ada jaminan untuk sukses, atau bahkan penghasilan yang stabil. Jika Anda menghindari risiko, kewirausahaan mungkin bukan jalan yang tepat untuk Anda.

3. Apakah keputusan saya tepat?

Proses pengambilan keputusan akan menjadi lebih rumit seiring berjalannya waktu, terutama setelah Anda memiliki karyawan atau klien yang tergantung pada Anda. Pilihan yang Anda buat dapat menyebabkan keberhasilan atau kejatuhan, sehingga Anda harus yakin benar saat membuat sebuah keputusan.

4. Apakah saya bersedia memikul banyak tanggung jawab?

Seorang karyawan hanya bertanggung jawab pada jobdesk yang ia jalani, sedangkan pemilik bisnis harus memikirkan banyak hal. Seorang Wirausahawan harus memiliki kemampuan lebih, karena berperan ganda sebagai kepala penjual juga mencatat pembukuan.

5. Apakah saya bisa menghindari kelelahan?

Bekerja tujuh hari seminggu, kehilangan kontak dengan teman-teman, meninggalkan hobi lama, dan berkurangnya waktu untuk keluarga. Rutinitas bisnis adakalanya sangat menguras waktu dan tenaga. Itulah yang terjadi pada James Zimbardi, seorang pengusaha di Orlando, Florida. ia menjalani bisnisnya sekeras mungkin, hingga kreativitas, antusiasme dan energinya terkuras. Pada tahun 2002, bisnisnya mengalami penurunan, dan begitu pula kehidupan pribadinya. Sekarang Zimbardi bekerja pada bisnis keduanya Allgen Financial Services, dan membiasakan hidup seimbang, seperti tidak bekerja pada hari Minggu, meluangkan waktu untuk hobi dan membangun hubungan dekat dengan pemilik bisnis lainya melalui komunitas agama. (Ilh/Gdn)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya