Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo meresmikan beroperasinya bor 'Antareja' yang bakal digunakan untuk membuat jalur bawah tanah proyek Mass Rapid Transit (MRT).
Dalam peresmian tersebut, Jokowi mengapresiasi kontraktor yang mengerjakan proyek MRT tersebut dimana sebagian besar dikerjakan oleh perusahaan asal Jepang, Shimizu dan Obayashi.
"Alhamdulillah proses pengerjaannya bagus, dulu orang demo, takut kalau dikerjakan, akan ada kemacetan dimana-mana, ternyata dengan management traffic yang baik, manajemen yang dikerjakan sangat bagus, Jepang, kita ngomong apa adanya," kata Jokowi di Jakarta, Senin (21/9/2015).
Jokowi mengaku, sebenarnya biaya proyek yang mencapai Rp 15 trilliun tersebut sudah sangat mahal. Harusnya proyek MRTÂ tersebut dikerjakan sudah dari 25 tahun yang lalu. Mahalnya proyek tersebut dikarenakan sudah melambungnya harga lahan di wilayah DKI Jakarta.
"Biaya cost mahal, bukan apa-apa, bayangkan kalau ini dikerjakan 25 tahun yang lalu, pembebasan lahan jauh lebih murah, tidak harus runtuhkan lapangan Lebak Bulus karena terkonsep lebih awal," terang Jokowi.
Membeberkan mengenai proyek transportasi di DKI Jakarta, Jokowi menekankan kepada para investor untuk segera kerjakan dan selesaikan tepat awaktu. Jika proyek tersebut tidak ekonomis, maka pemerintah siap memberikan subsidi.
Dia mencontohkan proyek Light Rail Train (LRT) yang beberapa waktu lalu juga di groundbreaking olehnya di kawasan Taman Mini, Jakarta Timur.
"Oleh sebab itu, kenapa seminggu lalu sudah putuskan LRTÂ dari luar Jakarta masuk Jakarta, juga karena itung-itungannya kalau dihitung untung rugi tidak akan ketemu, kita suda ketinggalan dari kota-kota besar di seluruh dunia, itu keputusan politik, jangan itung untung rugi," tutup Jokowi. (Yas/Gdn)
Presiden Jokowi Apresiasi Jepang yang Kerjakan Proyek MRT
Menurut Presiden Joko Widodo, biaya proyek MRT yang mencapai Rp 15 trilliun tersebut sudah sangat mahal.
diperbarui 21 Sep 2015, 14:30 WIBDiterbitkan 21 Sep 2015, 14:30 WIB
Presiden Jokowi meresmikan pengoperasian perdana mesin bor bawah tanah "Antareja" proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, Senin (21/9/2015). Mesin bor ini akan beroperasi dari titik Patung Senayan menuju titik Setia Budi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
3 Metode Memanfaatkan Minyak Kelapa untuk Turunkan Kolesterol
Pramono Akan Bentuk Jakarta Fund agar Tak Bergantung pada Pajak
Pangkas Angka Stunting, Ibu Hamil di Manggarai Barat Diberi Pendampingan
Gelaran Techsauce Global Summit 2024 Perkuat Ekosistem Startup Asia Tenggara
Cek Fakta: Klarifikasi Uang Pecahan Rp 10 Ribu Tahun Emisi 2005 Tak Berlaku
Link Live Streaming Liga Inggris Crystal Palace vs Liverpool, Sebentar Lagi Tayang di Vidio
Chiki Fawzi: Saya Masih Merasa Ibu ke Luar Kota, Nanti Mungkin Balik Lagi
Stablecoin Makin Popular di Afrika Sub-Sahara, Bitcoin Kalah Jauh
Dinilai Tak Mewakili Kepentingan Budaya, Forum Sukat Tolak Raqan Pemajuan Kebudayaan Aceh
Mendalami Cara Pandang Bill Gates Soal Harta dan Kekayaan
Romo Benny Meninggal Dunia, Kakak: Ia Sempat Merasa Tidak Enak Badan
Serangan Israel di Lebanon Bunuh Komandan Hamas Saeed Attallah Ali dan Keluarganya