Jokowi Resmikan Pengoperasian Mesin Bor Proyek MRT

Turut hadir dalam acara itu Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuldjono.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 21 Sep 2015, 09:42 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2015, 09:42 WIB
20150816-Jokowi
Presiden Joko Widodo. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo pagi ini dijadwalkan bakal meresmikan mesin bor bawah tanah untuk menggarap proyek Mass Rapid Transit (MRT) di sekitar Patung Pemuda, Senayan, Jakarta Selatan.

Dikutip dari agenda biro pers Istana Kenegaraan, Senin (21/9/2015), Jokowi akan meresmikan pengoperasian mesin bor yang didatangkan dari Jepang tersebut pada pukul 10.00 WIB. Mengingat pengoperasian mesin bor tersebut di Indonesia, mesin itu dinamai 'Antareja' oleh PT MRT Jakarta.

Turut hadir dalam acara peresmian tersebut, di antaranya Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuldjono, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

Meisn bor ini telah tiba di Indonesia sejak Mei 2015. Setelah tiba, mesin ini tidak dapat langsung dioperasikan mengingat perlu proses perakitan. Proses perakitan dilakukan pada bulan Agustus hingga akhirnya selesai dan langsung dioperasikan hari ini.

‎Bor itu akan mengerjakan pembuatan jalur terowongan untuk fase pertama proyek MRT Jakarta. Fase pertama adalah jalur dari Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia.

Dari jalur sepanjang 16 kilometer itu, 6 kilometer merupakan terowongan bawah tanah dan 10 kilometer merupakan jalan layang. Untuk fase 2, dari Bundaran HI ke Kampung Bandan sepanjang 9 kilometer berupa terowongan.

Pada lubang sedalam 12 meter di dekat Patung Pemuda, mesin bor mulai beroperasi. Nantinya posisi bor menghadap ke arah Jalan Sudirman, sedangkan ekor bor sepanjang 80 meter lebih akan memanjang di bawah Patung Pemuda hingga Jalan Sisingamangaraja.

Bor MRT ini memiliki diameter luar 6,65 meter dan diameter dalam 6,05 meter. Mata bornya memiliki panjang hampir 10 meter, sedangkan ekornya sepanjang 80 meter lebih.

Mesin bor itu memiliki pisau bor yang dirancang khusus dan disesuaikan dengan kondisi tanah di lokasi proyek. Karena itu, mesin bor senilai hampir Rp 70 miliar per satu unit ini hanya bisa dioperasikan untuk proyek tertentu.

Nantinya bor itu akan bekerja 24 jam. Di mesin pengendali bor akan ada tiga orang yang mengoperasikan bor secara terkomputerisasi. Dalam 24 jam, terowongan yang digali dan diselesaikan sepanjang sekitar 8-10 meter.‎ (Yas/Ndw/Sar)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya