Bisnis Mebel RI Tertolong Pelemahan Rupiah

Pengusaha mebel dan kerajinan lokal optimistis target ekspor senilai US$ 2,2 miliar pada tahun ini bisa tercapai.

oleh Septian Deny diperbarui 28 Sep 2015, 10:10 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2015, 10:10 WIB
20150917-Mebel
(Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha mebel dan kerajinan lokal optimistis target ekspor senilai US$ 2,2 miliar pada tahun ini bisa tercapai. Salah satunya didorong oleh pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Ketua Umum Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Taufik Gani mengatakan, pengusaha menargetkan ekspor produk mebel dan kerajinan sebesar US$ 2 miliar. Sedangkan pada tahun ini, target tersebut ditingkatkan menjadi US$ 2,2 miliar.

"Tahun lalu target ekspor US$ 2 miliar, itu hampir tercapai. Tahun ini harusnya dari US$ 2 miliar itu naik 5 persen-10 persen," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Senin (28/9/2015).

Menurut dia, meski secara jumlah produk ekspor tersebut tidak mencapai target, namun dia optimistis secara nilai ekspor mebel akan tercapai karena nilai tukar dolar yang mencapai lebih dari Rp 14.000 per dolar AS.

"Tahun ini mudah-mudahan tercapai karena kalau dilihat dari value lebih tinggi. Meski pun dari kuantitas ekspornya tidak mencapai target," lanjut dia.

Sementara itu, dalam lima tahun ke depan, asoasiai menargetkan nilai ekspor produk mebel dan kerajinan mencapai US$ 5 miliar. Namun untuk mencapai target ini, perlu dukungan pemerintah terutama dalam menjamin ketersediaan infrastruktur.

Sedangkan untuk bahan baku, Taufik mengatakan tidak ada kendala. Pasalnya sebagian besar bahan baku dalam proses produksi dipasoka dari dalam negeri.

"Kalau infrastruktur dan bahan bakunya bagus kita canangkan dalam 5 tahun ke depan sampai US$ 5 miliar," tandasnya. (Dny/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya