Pemerintah Tambah Alokasi KUR Jadi Rp 120 Triliun pada 2016

Selain itu, bunga pinjaman KUR juga akan diturunkan menjadi 9 persen.

oleh Fajar Abrori diperbarui 30 Sep 2015, 09:46 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2015, 09:46 WIB
Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung ‎Gede Ngurah Puspayoga. (Liputan6.com/Reza Kuncoro)
Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung ‎Gede Ngurah Puspayoga. (Liputan6.com/Reza Kuncoro)

Liputan6.com, Jakarta - Untuk menggerakkan sektor industri usaha kecil dan menengah (UKM), pemerintah akan menambah jumlah alokasi dana kredit usaha rakyat (KUR) menjadi Rp 120 triliun pada 2016. Selain itu, bunga pinjaman KUR juga akan diturunkan menjadi 9 persen.

Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung ‎Gede Ngurah Puspayoga menyebutkan ‎jumlah KUR pada tahun ini mencapai Rp 30 triliun. Namun, pada tahun depan jumlah alokasi KUR akan bertambah menjadi Rp 120 triliun. "Jumlah KUR akan ditambah pada 2016 nanti," kata dia di Solo, seperti ditulis Rabu (30/9/2015).

Lebih lanjut dia mengungkapkan untuk menggerakkan  perekonomian di ‎sektor UKM, bunga pinjaman KUR juga akan ikut di turunkan menjadi satu digit pada 2016 mendatang. Padahal saat ini bunga KUR juga sudah menurun dari 22 persen menjadi 12 persen.

"‎Bunga KUR dulunya 22 persen turun menjadi 12 persen. Nah, tahun depan akan turun menjadi satu digit, menjadi 9 persen. Dengan penurunan bunga serta penambahan dana KUR, diharapkan sektor ekonomi UKM akan membaik," ia menjelaskan.

Dalam program KUR yang digelontorkan BRI, dikatakan Puspayoga, para pelaku industri kecil UKM bisa meminjam dana senilai Rp 25 juta tanpa jaminan. Sedangkan untuk pinjaman di atas Rp 25 juta hingga Rp 500 juta akan disertakan agunan jaminan.

"Untuk pinjaman KUR Rp 25 juta itu tanpa agunan dan nantinya akan dikenakan bungan pinjaman sebesar 9 persen," sebutnya. (Reza Kuncoro/Ndw)*

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya