Setahun Kabinet Kerja, Ini Kinerja Kementerian ESDM

Dalam satu tahun pertama pemerintahan Kabinet Kerja, telah dilakukan pembenahan di dalam yang dilakukan oleh Kementerian ESDM.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 19 Okt 2015, 14:35 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2015, 14:35 WIB
Menteri ESDM dan Komisi VII Gelar Rapat Kerja di Senayan
Menteri ESDM Sudirman Said mengikuti rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI di Komplek Parlemen, Jakarta, Rabu (8/4/2015). Rapat tersebut diantaranya membahas kenaikan harga BBM, listrik, gas, dan pengelolaan blok Mahakam. (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Usia Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla telah menginjak satu tahun. Dalam kurun waktu tersebut, kabinet yang dipimpinnya telah mengambil banyak kebijakan.

Salah satu contohnya adalah Kebijakan di sektor energi yang diambil oleh Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM). Namun apakah kebijakan-kebijakan tersebut sudah berdampak? 

Menteri ESDM, Sudirman Said mengatakan, Kementerian ESDM telah menjalankan beberapa kebijakan yang cukup fundamental dalam satu tahun terakhir. Beberapa di antaranya adalah penetapan subsidi tetap pada Bahan Bakar Minyak (BBM) yang menjadi permasalahan pada pemerintah sebelumnya.

"Tidak pernah dalam sejarah pengolahan energi bisa mengambil keputusan fundamental di bidang energi mulai meluruskan konsep subsidi," kata Sudirman, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (19/10/2015).

Sudirman melanjutkan, keputusan fundamental lain adalah mengganti peran Pertamina Energi Trading Limited (Petral) yang selama ini dinilai tidak efisien dalam pengadaan BBM.

"Kemudian melakukan efisiensi suply change dengan melikuidasi Petral, mendorong pembangunan listrik dalam volume sangat besar 35 ribu Mega Watt (MW)," tuturnya.

Sudirman menambahkan, dalam satu tahun pertama pemerintahan Kabinet Kerja, telah dilakukan pembenahan pada instansinya, agar praktik kotor di masa lalu tidak terulang lagi.

"Kemudian TPPI yang bertahun tahun tertunda penyelesaiannya sekarang sudah diselesaikan. Jadi banyak sekali aspek fundamental, pengolahan energi yang diselesaikan pada periode pemerintahan walaupun masih setahun," paparnya.

Sudirman mengakui, masih banyak program jangka pendek yang belum diselesaikan. Namun, keputusan fundamental tersebut akan membawa pengaruh positif bagi perkembangan perekonomian khususnya sektor energi ke depan.

"Tapi banyak sekali keputusan fundamental setahun terakhir, dan itu saya sangat yakin besar pengaruhnya pada penguatan ekonomi jangka panjang. Jadi dari mulai Petral dibereskan, subsidi dibereskan, TPPI dibereskan, listrik dibereskan. Memang dampaknya belum sekarang, tapi dalam jangka panjang besar sekali dampaknya," pungkasnya. (Pew/Gdn)*

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya