Pelabuhan New Priok Beroperasi Juli 2016

Rencana tersebut mundur dari rencana awal September 2015.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 23 Okt 2015, 15:14 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2015, 15:14 WIB
 3000 Tiang Pancang New Tanjung Priok Telah Terpasang
Pemandangan tiang pancang yang telah terpasang untuk pembangunan Terminal Peti Kemas Kalibaru, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (7/9/2014)(Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta PT Pelindo II menyatakan  Pelabuhan Kalibaru atau yang dikenal dengan New Priok akan beroperasi penuh pada Juli 2016. Rencana tersebut mundur dari rencana awal September 2015.

Direktur Utama Pelindo II RJ Lino mengatakan soft operation akan dilaksanakan pada Januari 2016. Dia mengatakan, ada beberapa penyebab mundurnya operasi New Priok.

Dia bilang, New Priok terkendala oleh pasokan listrik. "Itukan listriknya belum masuk, jadi masih pakai genset darurat," kata dia di Jakarta, Jumat (23/10/2015).

Kemudian, karena terganggu oleh pembongkaran pilar-pilar. Hal itu menutup akses masuk. "Sekarang pilar-pilar itu kan dibongkarin. Dulu baloknya akan ada semua, sekarang diturunin ke bawah itu ngeblock jalan masuk. Itu sudah naik ke atas diturunin ke bawah semua," jelasnya.

Lino menerangkan, untuk  soft opening mampu menampung kapasitas 800 ribu TEUs. Namun, jika beroperasi penuh mampu menampung 1,5 juta sampai 1,6 juta TEUs.

"Tapi beroperasi penuh di Juli 2016. Kalau sudah Juli bisa 1,5 juta -1.6 juta TEUs," tandas dia.

Pembangunan Pelabuhan New Priok dimulai awal 2013 dan diresmikan Presiden SBY. Pelabuhan itu terbentang sepanjang 850 meter dengan lebar 400 meter di sisi utara pantai Tanjung Priok. Ada 3 terminal di pelabuhan itu yang memiliki kapasitas 1,5 juta unit peti kemas.

Rencananya proyek yang menghabiskan anggaran Rp 9 triliun itu akan rampung pada 2017. Awalnya tahap pertama, terminal I dijadwalkan selesai pada awal September 2015.(Amd/Ndw)

Pembangunan tahap pertama pelabuhan New Priok meliputi tiga terminal yang masing-masing bisa menampung peti kemas 4,5 juta TEUs. Pada tahap kedua akan dibangun empat terminal yang masing-masing bisa menampung peti kemas hingga dua juta TEUs, atau total delapan juta TEUs. Total investasi tahap pertama memakan biaya hingga Rp25 triliun dengan luas kawasannya 230 hektar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya