Dongkrak Investor Lokal di Pasar Modal Jadi PR Berat OJK

Penguatan jumlah investor lokal di pasar modal ini jadi penting untuk mengurangi volatilitas akibat dampak ekonomi global.

oleh Agustina Melani diperbarui 30 Okt 2015, 10:45 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2015, 10:45 WIB
20150730-Bursa-Saham-Jakarta
Papan harga saham terpampang di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (30/7/2015). Setelah terus melemah, IHSG akhirnya menguat 29,82 poin atau 0,61 persen) ke level 4.750,31. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengaku pihaknya mendapat tantangan untuk mendorong investor lokal masuk dan berinvestasi ke pasar saham. Penguatan jumlah investor lokal di pasar modal ini jadi penting untuk mengurangi volatilitas akibat dampak ekonomi global.

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad mengatakan perilaku investor dipengaruhi situasi global. Saat ini pengaruh investor asing begitu kuat di pasar modal Indonesia. Hal ini juga dapat menjadi kendala bila terjadi volatilitas karena efek global seperti krisis Yunani.

"Ini jadi tantangan bagaimana ketergantungan (investor asing) itu dikurangi agar volatilitas pasar keuangan kita lebih baik. Karena itu, dibutuhkan kestabilan di seluruh aspek sektor keuangan," ujar Muliaman saat ditemui dalam acara FGD, di Bandung, seperti ditulis Jumat (30/10/2015).

Muliaman menuturkan pasar modal yang masih didominasi peran investor asing menjadi pekerjaan rumah bagi OJK untuk meningkatkan peran investor lokal.

Sementara itu, Kepala Departemen Pengembangan Kebijakan Strategis OJK, Imansyah menuturkan pemahaman masyarakat Indonesia untuk produk pasar modal memang masih minim ketimbang perbankan. Hal itu juga membuat literasi keuangan masyarakat Indonesia masih kalah jauh dibanding Thailand dan Singapura.

"Kami lihat yang paling dipahami masyarakat Indonesia baru di perbankan. Sedangkan produk pasar modal belum banyak dipahami. Dengan pemahaman soal pasar modal yang masih minim, maka jadi PR di masterplan sektor keuangan," ujar Imansyah.

Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) nilai kepemilikan saham oleh investor asing mencapai Rp 1.524,04 triliun pada September 2015. Angka ini memang turun sekitar Rp 318 triliun dari posisi September 2014 di kisaran Rp 1.842,79 triliun.

Sedangkan posisi kepemilikan investor lokal mencapai Rp 888,66 miliar pada posisi September 2015 dari periode September 2014 di kisaran Rp 1,014 triliun.

Meski demikian, untuk transaksi perdagangan saham, kini investor lokal mulai menguasai pasar modal. Berdasarkan data PT Bursa Efek Indonesia (BEI), total transaksi perdagangan harian oleh investor domestik mencapai 57 persen sepanjang 2015, sementara transaksi harian investor asing mencapai 43 persen. (Ahm/Zul)**

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya