Harga Minyak Menguat 4% ke Level US$ 47,90

Pasar juga ditutup naik menjelang laporan dari industri dari American Petroleum Institute (API) menunjukkan cadangan minyak 2,8 juta barel

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 04 Nov 2015, 06:41 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2015, 06:41 WIB
20151007-Ilustrasi Tambang Minyak
Ilustrasi Tambang Minyak (iStock)

Liputan6.com, New York - Harga minyak mentah ditutup naik sekitar 4 persen pada Selasa menyusul reli di Amerika Serikat (AS) bensin dan solar di tengah pemadaman pada sistem pipa kunci menambahkan dukungan untuk pasar minyak yang sudah didorong oleh pemogokan industri di Brazil dan force majeure untuk pengangkutan minyak mentah Libya.

Pasar juga ditutup naik menjelang laporan dari industri dari American Petroleum Institute (API) menunjukkan cadangan minyak 2,8 juta barel dibangun di AS pekan lalu.

"Jika Anda melihat situasi pasokan, gambaran lebih besar kasar. Tapi aksi harga minyak menunjukkan jalur yang paling resistensi yang lebih tinggi untuk saat ini," kata Scott Shelton, broker minyak dan komoditas spesialis di ICAP di Durham, North Carolina dikutip dari Reuters, Rabu (4/11/2015).

Harga minyak Brent ditutup naik US$ 1,76 atau 3,8 persen ke level US$ 47,90. Pada kemarin, harga sempat sentuh US$ 48,36.

"Kedua kontrak minyak menampilkan karakteristik yang optimis, meskipun belum membuat terobosan yang menentukan," kata Fawad Razaqzada, analis teknis di forex.com.

Dia mematok harga untuk minyak mentah Brent di US$ 51- US$ 52 dan untuk minyak mentah AS di atas US$ 48,50.

Pemogokan pekerja minyak di Brazil, produsen global terbesar kesembilan, yang sejak Minggu memangkas sekitar setengah juta barel produksi dalam 24 jam pertama dan memperlambat produksi perusahaan minyak Brazil Petrobas sekitar 25 persen, menurut serikat pekerja.

Sedangkan di Libya, terminak ekspor di Pelabuhan timur Zueitina ditutup dan force majeure telah dinyatakan pada pengangkutan minyak mentah. (Zul/Gdn)

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya