Ini Penyebab Listrik Jakarta Sering Padam

Upaya perbaikan dan gardu sebenarnya terus diupayakan oleh PLN, namun ada banyak kendala.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 07 Des 2015, 19:35 WIB
Diterbitkan 07 Des 2015, 19:35 WIB
20151027-Direktur Utama PLN Sofyan Basir -Jakarta
Direktur Utama PLN Sofyan Basir menghadiri upacara peringatan Hari Listrik Nasional ke-70 di Gedung PLN Pusat Jakarta, Selasa (27/10) (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian wilayah DK Jakarta dan Tangerang, Banten, mengalami mati listik pada Minggu (7/12/2015). Padamnya listrik di Ibu Kota ini tidak hanya terjadi hanya sekali, tapi sering terjadi. Dirut PT PLN (Persero) Sofyan Basir mengatakan seringnya listrik padam di Jakarta dan sekitarnya disebabkan kurangnya daya kapasitas sejumlah gardu induk di Jakarta.

"Kami sudah lapor ke Menteri ESDM dan Menteri BUMN bahwa ada infrastruktur yang perlu diperbaiki, di mana kejadian ini sudah lama, 6 - 7 tahun lalu, ada overload gardu induk di jab‎odetabek. Jadi harus segera dilakukan perbaikan," ujar Sofyan usai menghadap Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, (7/12/2015).

Menurutnya, upaya perbaikan dan gardu sebenarnya terus diupayakan oleh PLN, tapi ada banyak kendala, di antaranya masalah pembebasan lahan maupun kabel transmisi yang letaknya berada di wilayah perumahan di wilayah DKI Jakarta. "Lalu juga perbaikan kabel bawah tanah. Ini kan juga tidak mudah," ujar Mantan Dirut Bank Rakyat Indonesia (BRI) itu.

Perkembangan terakhir, Sofyan mengatakan, Pemerintah pusat bersama dengan Pemerintah Provinsi DKI telah sepakat memprioritaskan ‎pembangunan dan perbaikan jalur-jalur kabel PLN, gardu dan penggantian trafo-trafo PLN yang rusak.

"Jadi boleh pinjam tanah pemda, BUMN, dan TNI, itu tanah pemerintah, kami akan melakukan itu. Mudah-mudahan Perpresnya juga akan keluar untuk melaksanakan itu, sehingga kami untuk mengamankan Jakarta tidak padam-padam," kata Sofyan.

Menurutnya, pembangunan gardu induk baru untuk memenuhi pasokan listrik di Jakarta dan sekitarnya memang harus dilakukan. Namun, beberapa kendala pembebasan lahan menjadi pembahmbat proses tersebut. Ia mencontohkan, beberapa kasus di wilayah Jakarta Selatan, rencana tersebut gagal dilakukan karena tidak mendapat persetujuan dari warga.

‎Untuk jalur yang di atas,yang tegangan 500 ribu KV (kilo volt), untuk keliling Jakarta ada beberapa gardu induk yang harus dibangun, contohnya 61 gardu induk baru yang selama ini terlambat pembangunannya,yaitu ada di Kebayoran, Pluit dan Pondok indah, ada di tengah-tengah perumahan, harus kami bangun, tapi kami harus beli lahannya. Lalu gardu induk yang besar, satu gardu itu dibutuhkan kira-kira 4-6 lokasi. Satu lokasi butuh 10-20 hektar lahan di pingiran kota," ucapnya.

‎Agar pembangunan tersebut tidak terhambat, ia berharap masyarakat dapat mengerti dan memberikan ijin lahannya dilewati oleh kabel transmisi tanpa harus membeli lahan tersebut. "Kami berharap masyarakat memberikan lahannya, atau izin atasnya dilewati kabel transmisi. Ini akan kita lakukan di awal tahun depan (2016). pendanaan sudah ada, tidak ada masalah, izin Pemda sudah ada dari Pak Ahok," pungkasnya. ‎(Luqman Rimadi/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya