Alasan Tepat Memulai Bisnis di Usia Tua

Banyak pengusaha yang memulai bisnis mereka setelah usia 50 mengatakan pengalaman hidup puluhan tahun menjadi keuntungan terbesar mereka.

oleh Vina A Muliana diperbarui 15 Des 2015, 06:00 WIB
Diterbitkan 15 Des 2015, 06:00 WIB
3 Kemampuan yang Harus Dimiliki Pengusaha Muda
Bukan hanya teori bisnis dan perhitungan untung rugi, ini tiga kemampuan lain yang wajib kamu miliki.

Liputan6.com, Jakarta - Kapan waktu terbaik untuk memulai bisnis? Tidak ada jawaban yang benar atas pertanyaan ini karena pengalaman setiap orang berbeda. Namun berdasarkan banyaknya pendiri start-up Silicon Valley berusia masih 20 tahunan, bisa dikatakan semakin muda Anda, semakin baik bisnis yang dijalankan.

Dengan logika yang sama, mudah untuk mengasumsikan bahwa pengusaha yang mendekati usia pensiun mungkin terlalu kuno dengan teknologi dan budaya saat ini untuk berhasil dalam dunia bisnis.

Namun, Anda keliru. Banyak pengusaha yang memulai bisnis mereka setelah usia 50 mengatakan pengalaman hidup puluhan tahun menjadi keuntungan terbesar mereka.

Jika Anda baru memulai bisnis di usia mendekati pensiun, jangan menganggap Anda telah melewatkan kesempatan untuk sukses dalam wirausaha.

Mengutip laman Businessnewsdaily.com, Senin (14/12/2015), berikut beberapa keuntungan jika Anda merintis bisnis di usia tua:

1. Punya banyak pengalaman

Pebisnis muda selalu dikaitkan dengan optimisme. Tapi mereka cenderung menjadi naif tentang realitas dunia bisnis. Sebaliknya, karena lama menghabiskan usianya untuk bekerja, pebisnis tua memiliki berbagai macam pengalaman hidup dan pelajaran bisnis yang bisa gunakan untuk meluncurkan start-up mereka.

"Ketika Anda memulai bisnis di hari tua, Anda telah belajar dengan baik tentang keberhasilan dan kegagalan," kata Sandra Carter, pendiri perusahaan suplemen gizi berbasis jamur Mushroom Matrix.

"Anda memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kekuatan dan kelemahan Anda, (dan) tahu arti kerja keras dan apa yang diperlukan untuk menjadi sukses."

Bridget Coates, principal di perusahaan bubuk protein Kura, setuju dengan mengatakan bahwa pebisnis tua memiliki emosi yang stabil dalam memulai bisnis dengan kepala dingin dan jernih.

Terbebas urusan keluarga

2. Anda terbebas dari urusan 'membesarkan keluarga''

Meski hal ini belum tentu benar untuk semua pebisnis tua, kebanyakan orang di usia 50 dan 60 tidak lagi berurusan dengan hal-hal yang dihadapi oleh mereka yang berusia 20 dan 30 - menikah, membeli rumah, membesarkan keluarga, dan lain sebagainya.

Carter mengatakan bahwa 'gangguan' dan tanggung jawab yang hadir di awal masa muda telah hilang atau setidaknya berkurang secara signifikan, sehingga pebisnis tua lebih fokus pada bisnis barunya.

"Beberapa pebisnis muda mungkin memiliki keuntungan karena tidak memiliki banyak tanggung jawab keuangan. Tapi biasanya, pada usia 50, anak-anak Anda sudah mulai dewasa, sehingga beberapa dari tanggung jawab Anda mengalami penurunan," tambah Arthur Lasky, arsitek dan pendiri HearthCabinet Ventless Fireplaces.

3. Anda punya prioritas dan kepastian

Alih-alih membuang waktu dengan berbagai ide dan kemudian melakukan trial and error, pebisnis tua cenderung tahu persis apa yang mereka inginkan dan apa yang harus mereka lakukan untuk mencapainya.

"Anda penuh percaya diri dengan kemampuan Anda seperti juga tim yang Anda bangun di sekeliling Anda. Selain itu Anda punya kemampuan untuk fokus pada hal-hal yang Anda benar-benar tertarik untuk melakukan karena hidup ini terlalu singkat. Anda juga berani menempatkan diri ke dalam dunia yang penuh tantangan," kata Lasky kepada Business News Daily.

Tips Bisnis di Usia Tua

Jika Anda merasa sudah siap untuk menjalankan bisnis di hari tua, beberapa tips berikut mungkin berguna.

1. Mengetahui semua risiko

Tidak ada usaha bisnis yang tanpa risiko. Pebisnis muda biasanya tak punya banyak modal ketika memulai start-up mereka. Tetapi pebisnis tua memiliki modal cukup besar dari uang yang dihasilkan dan ditabung selama bekerja. Untuk itulah, pebisnis tua harus berhati-hati dengan sumber daya keuangannya.

"Pahami tingkat risiko dan jadilah konservatif saat melewati batas situasi keuangan pribadi dalam mengembangkan bisnis," kata Carter. "Anda tidak punya banyak waktu untuk mengembalikan itu semua jika sesuatu tidak berjalan seperti yang direncanakan."

2. Membangun tim yang solid

Setelah Anda telah menemukan passion untuk membangun bisnis, Anda perlu orang-orang yang memiliki kekuatan dan kelemahan yang bisa menyeimbangkan Anda. Hal ini terutama berlaku jika pelanggan lebih muda dan Anda tidak yakin bagaimana untuk menjangkau mereka.

"Tantangan yang mungkin dihadapi adalah memahami demografis pelanggan muda dan mengembangkan pesan untuk mereka," kata Coates. "Jadi tim kami terdiri dari para pemuda brilian berusia sekitar 30 tahunan yang bisa memastikan semua pesan kita benar-benar sampai dengan cepat."

3. Menjaga kesehatan

Pebisnis muda memiliki semua energi dan kekuatan untuk bisa bekerja full-time, jika perlu mulai pagi hingga larut malam. Sebaliknya, ketika Anda sudah mulai menua, larut malam dan kurang tidur adalah bahaya yang mengancam. Jadi, Anda perlu menjadikan kesehatan sebagai prioritas jika ingin bersaing dengan laju dunia usaha.

"Sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan Anda untuk jangka panjang, karena Anda akan terikat dengan bisnis selama minimal tiga sampai lima tahun, mungkin lebih," kata Bob Johnston, CEO dan salah satu pendiri SponsorHub, sebuah perusahaan analisis olahraga dan hiburan. "Jika Anda tidak sehat, bisnis Anda tidak akan berjalan baik."

"Pastikan Anda benar-benar memiliki energi dan keinginan untuk menindaklanjuti," tambah Lasky. Ide yang bagus tidak berarti banyak jika Anda tidak memiliki dedikasi untuk melaksanakannya. (vna/Nrm)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya