Kapal Ini Bikin Pasokan Listrik Sulawesi Aman

Pengoperasian kapal pembangkit listrik akan menutupi defisit pasokan listrik yang mencapai 50 MW.

oleh Septian Deny diperbarui 16 Jan 2016, 16:15 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2016, 16:15 WIB
20151208-Kapal Pembangkit Listrik Berkapasitas 120 Megawatt Siap Dikirim ke Sulut
Penampakan bagian luar Marine Vessel Power Plant saat bersandar di Pelabuhan IPC, Jakarta, Selasa (8/12). Marine Vessel Power Plant dibuat oleh perusahaan asal Turki, Karpowership, pada 2014. (Liputan6.com/Faizal fanani)

Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan segera mengoperasikan kapal pembangkit listrik atau Marine Vessel Power Plant (MVPP) Karadeniz Powership Zeynep Sultan yang disewa dari Turki.
Kapal berkapasitas 120 megawatt (MW) ini berada di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Amurang, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara.

General Manager PLN Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo (Suluttenggo) Baringin Nababan mengatakan, pengoperasian kapal pembangkit listrik ini akan menutupi defisit pasokan listrik untuk wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo (Sulutgo) yang mencapai 50 MW‎.

"Beban puncak yang tercatat mencapai 325 MW. Sedangkan kami mampu pasok sebesar 275 MW. Jadi ada defisit sekitar 50 MW. Dengan masuknya 120 MW ini maka defisit yang ada akan teratasi‎," ujar dia di Amurang, Sulawesi Utara, Sabtu (16/1/2016).

Selain itu, dengan adanya tambahan pasokan listrik dari pembangkit listrik ini, lanjut Baringin, diharapkan mampu meningkatkan rasio elektrifikasi di wilayah Sulutgo.

Lantaran masih ada sejumlah daftar tunggu masyarakat yang mengajukan penyambungan baru listrik di wilayah Sulutgo dengan daya listrik mencapai 100 MW.

"Rasio elektrifikasi Sulawesi Utara sebesar 86 persen, kalau Gorontalo 78 persen. Gorontalo memang masih banyak (yang belum teraliri listrik), tapi untuk Kota Gorontalo sendiri sudah 90 persen. Kita selama ini punya daftar tunggu, kita kan memberikan layanan kepada industri dan perumahan," kata dia.

Baringin mengungkapkan, pihaknya menargetkan adanya peningkatan rasio elektrifikasi sebesar 2 persen untuk wilayah Sulawesi Utara. Sedangkan peningkatan rasio elektrifikasi mencapai 4 persen-5 persen untuk wilayah Gorontalo pada 2016.
‎

"Jadi berdasarkan RKAP, Sulawesi Utara naik 2 persen, dan Gorontalo sekitar 4 persen-5 persen pada tahun ini. Kenapa kecil? Karena juga ada faktor demografi, jadi penyebaran penduduk kita luas," jelas dia.

Selain itu, dengan adanya tambahan pasokan listrik dari kapal pembangkit ini juga diharapkan ‎juga akan memberikan kelonggaran bagi PLN untuk melakukan perawatan terhadap pembangkit listriknya lain tanpa harus menganggu pelayanan listrik kepada pelanggannya.

"Dengan surplus ini membuat kita lebih longgar pemeliharaan mesin, kita overhaul (perawatan) bisa sampai 40 hari‎," tutur dia. (Dny/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya