Bangun Moda Transportasi, Menhub Jonan Kumpulkan Seluruh Gubernur

Menhub Jonan mengharapkan masukan dari seluruh Gubernur untuk menyusun Program Kerja dan Pagu Indikatif Tahun Anggaran 2017.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 11 Feb 2016, 11:22 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2016, 11:22 WIB
20160113- Menhub Ignasius Jonan Rapat Bareng Komisi V-Jakarta-Johan Tallo
Menhub Ignasius Jonan memberikan penjelasan saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V, Jakarta, Rabu (13/1/2015). Rapat membahas evaluasi sarana dan prasarana transportasi hari raya Natal tahun 2015 dan tahun baru 2016. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Untuk menyamakan persepsi mengenai Program Pembangunan Transportasi antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Provinsi, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengadakan pertemuan dengan para Gubernur di Indonesia. Pertemuan yang akan dihelat pada Kamis – Jumat, 11-12 Februari 2016 tersebut diharapkan dapat mewujudkan sistem transportasi terpadu di Indonesia.

Dalam pertemuan tersebut, Menhub juga mengharapkan masukan dari seluruh Gubernur untuk menyusun Program Kerja dan Pagu Indikatif Tahun Anggaran 2017.

"Dengan adanya komunikasi, koordinasi, dan masukan dari seluruh Gubernur tersebut, pembangunan sistem pelayanan transportasi di seluruh provinsi di Indonesia mendapatkan hasil yang optimal dan sesuai dengan kebutuhan wilayah setempat," kata Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan JA Barata, Kamis (11/2/2016).

Pertemuan tersebut dibagi menjadi beberapa sesi yaitu sesi pertama pada Kamis, 11 Februari 2016 pukul 09.00 WIB dengan para Gubernur se-Sumatera, sesi kedua pada Kamis, 11 Februari 2016 pukul 14.00 WIB dengan para Gubernur se-Kalimantan dan Sulawesi, sesi ketiga pada Jumat, 12 Februari 2016 pukul 09.00 WIB dengan para Gubernur se-Jawa, dan sesi keempat pada Jumat, 12 Februari 2016 pukul 14.00 WIB dengan para Gubernur se-Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara.

Dalam mendukung Nawa Cita yang ditetapkan oleh Presiden RI, Joko Widodo pada sektor transportasi, Kementerian Perhubungan memiliki 4 fokus kerja yaitu peningkatan keselamatan dan keamanan transportasi, peningkatan kualitas pelayanan, peningkatan kapasitas, dan tata kelola dan regulasi.

Untuk mengimplementasikan 4 fokus kerja tersebut, Kementerian Perhubungan mengalokasikan anggaran tahun 2016 sebesar Rp 48,46 triliun dengan fokus kerja untuk peningkatan keselamatan dan keamanan transportasi (Rp 12,501 triliun), peningkatan kualitas pelayanan (Rp 5,501 triliun), peningkatan kapasitas (Rp 22,443 triliun), dan tata kelola dan regulasi/dukungan manajemen (Rp 8,020 triliun).

Untuk wilayah Sumatra, anggaran akan digunakan untuk pembangunan sektor transportasi tahun anggaran 2016 diantaranya untuk pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan, sub sisi operasi bus perintis, subsidi angkutan udara perintis, pembangunan Balai Diklat Pelayaran Pariaman, pembangunan badan jalan kereta api Muarakalaban-Muaro, pemasangan dan pengadaan pelampung suar, dan lainnya.

Sementara dana alokasi untuk Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara antara lain digunakan untuk pembangunan gardu listrik 2x4000 KW di Jakarta Kota (Multiyears 2015-2016), pengadaaan pesawat latih di STPI Curug, pembangunan jalur ganda KA (pemasangan rel) antara Maja-Rangkasbitung, pembangunan Bandara Kertajati, pembangunan terminal baru di Bandara Sultan M. Kaharuddin, pembangunan fasilitas Pelabuhan Labuan Bajo, dan lainnya.

Alokasi untuk Pulau Kalimatan, program sektor transportasi tahun anggaran 2016 antara lain adalah penyusunan masterplan dan DED Terminal Barang Internasional Entikong, pengerukan alur pelayaran/kolam Pelabuhan Pontianak, DED pembangunan jalur KA lintas Pontianak – Sambas – batas negara, studi kelayakan dan trase jalur KA lintas Pontianak – Tayan – Sanggau, peningkatan dermaga sungai di Banjaraya Kab. Banjarmasin Tahap II, dan lainnya.

Pulau Sulawesi, ‎program sektor transportasi tahun anggaran 2016 antara lain adalah pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan, studi kelayakan dan trase pembangunan jalur KA antara Topoyo – Palu, pembangunan kapal perintis tipe 2000 GT, studi kelayakan dan trase jalur KA lintas Moutong – Marissa – Isimu, dan lainnya.

Sedangkan untuk Pulau Maluku dan Papua, program sektor transportasi antara lain subsidi angkutan darat dan penyeberangan perintis, pembangunan fasilitas Pelabuhan Babang, lanjutan levelling landasan pacu Bandara Babulah Ternate, peningkatan jalan di wilayah perkotaan Jayapura, pembangunan fasilitas pelabuhan Depapre, pelapisan landasan pacu Bandara Nabire, perpanjangan landasan pacu Bandara Mindiptana, pelapisan landasan pacu Bandara Dekai – Yahukimo, dan lainnya. (Yas/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya