Liputan6.com, Jakarta - Iman adalah fondasi utama dalam kehidupan seorang muslim. Salah satu cara untuk mengukur tingkat keimanan seseorang, menurut Ustadz Adi Hidayat, adalah melalui sholat. Sholat tidak hanya sebagai kewajiban, tetapi juga mencerminkan kualitas iman yang dimiliki oleh seorang hamba.
Ustadz Adi Hidayat, pendiri Quantum Akhyar Institute, menjelaskan bahwa hubungan antara sholat dan iman sangat erat. Ia menekankan bahwa semangat seseorang dalam menjalankan sholat menjadi indikator kekuatan imannya.
Advertisement
“Kualitas iman seseorang itu terlihat dari bagaimana ia menunaikan sholat. Kalau sholatnya semangat, tandanya imannya kuat. Kalau biasa saja, imannya standar. Tapi kalau malas-malasan, itu berarti imannya lemah,” ujar Ustadz Adi Hidayat, seperti dirangkum dari tayangan video di kanal YouTube @Allah_melihatku.
Advertisement
Dalam video tersebut, Ustadz Adi Hidayat menguraikan dengan rinci bagaimana sholat bisa menjadi alat ukur keimanan.Menurut Ustadz Adi Hidayat, seseorang yang menjalankan sholat dengan penuh semangat menunjukkan rasa cinta kepada Allah. Semangat ini menandakan bahwa orang tersebut memiliki hubungan yang erat dengan Sang Pencipta.
Namun, ia juga menjelaskan bahwa jika sholat dilakukan dengan perasaan biasa saja, maka iman orang tersebut cenderung berada pada tingkat standar. Hal ini menunjukkan bahwa ibadahnya masih sebatas rutinitas tanpa memperdalam makna spiritual.
Lebih lanjut, ia memperingatkan bahwa rasa malas dalam menjalankan sholat adalah tanda lemahnya iman. Kondisi ini, jika dibiarkan, bisa menjadi awal dari kelalaian dalam menjalankan kewajiban agama lainnya.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Pentingnya Khusyuk dalam Sholat
Ustadz Adi Hidayat juga menyoroti pentingnya khusyuk dalam sholat. Menurutnya, kekhusyukan adalah elemen penting yang mencerminkan seberapa besar seseorang benar-benar menghadirkan hatinya dalam ibadah tersebut.
“Sholat bukan hanya tentang gerakan fisik. Yang lebih penting adalah bagaimana hati dan pikiran kita terhubung dengan Allah. Sholat yang penuh khusyuk adalah cerminan iman yang kuat,” katanya.
Untuk menjaga semangat dalam sholat, Ustadz Adi Hidayat menyarankan agar umat Islam memahami makna bacaan dalam sholat. Dengan memahami setiap kalimat yang diucapkan, seseorang akan merasa lebih dekat dengan Allah.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya menjaga wudhu. Wudhu bukan hanya membersihkan tubuh secara fisik, tetapi juga sebagai bentuk persiapan mental dan spiritual sebelum berdialog dengan Allah dalam sholat.
Lingkungan yang mendukung juga menjadi faktor penting dalam menjaga semangat sholat. Ustadz Adi Hidayat menyarankan agar setiap muslim bergabung dalam komunitas pengajian atau majelis ilmu yang dapat memperkuat keimanan mereka.
Ustadz Adi Hidayat mengingatkan bahwa sholat tidak hanya menjadi tanggung jawab pribadi, tetapi juga menjadi kewajiban dalam keluarga. Orang tua harus menjadi teladan bagi anak-anaknya dalam menjalankan sholat.
Advertisement
Perbaiki Niat
Ia juga mengingatkan agar umat Islam selalu memperbaiki niat mereka dalam menjalankan sholat. Niat yang tulus akan membantu seseorang untuk lebih khusyuk dan menikmati ibadah tersebut.
Menurutnya, keimanan seseorang juga dipengaruhi oleh bagaimana ia memandang tujuan hidup. Jika seseorang menyadari bahwa dunia ini hanya sementara, maka ia akan lebih termotivasi untuk memperkuat hubungannya dengan Allah melalui sholat.
Ustadz Adi Hidayat memberikan pesan penting bahwa sholat adalah anugerah besar dari Allah yang harus dijaga dan dihargai. Ibadah ini bukan sekadar kewajiban, tetapi juga bentuk komunikasi langsung dengan Sang Pencipta.
Untuk meningkatkan keimanan, ia menganjurkan agar umat Islam selalu memperbaiki kualitas sholat mereka. Menjadikan sholat sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah adalah langkah penting dalam memperkuat iman.
Penjelasan Ustadz Adi Hidayat ini menjadi pengingat bagi umat Islam bahwa sholat adalah cerminan iman. Dengan menjaga semangat dan kualitas sholat, seseorang dapat menunjukkan tingkat keimanan yang dimilikinya.
Sholat bukan sekadar ritual harian, tetapi juga menjadi bukti cinta dan ketaatan seorang hamba kepada Tuhannya. Melalui sholat, seorang muslim dapat mengukur seberapa dekat dirinya dengan Allah.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul