RI Jadi Pasar Empuk Impor Wine di ASEAN

Dengan penduduk 240 juta jiwa, Indonesia menjadi pasar menggiurkan bagi penjualan minuman beralkohol, termasuk wine.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 03 Mar 2016, 15:38 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2016, 15:38 WIB
RI Jadi Pasar Impor Wine di ASEAN
Dengan penduduk 240 juta jiwa, Indonesia menjadi pasar menggiurkan bagi penjualan minuman beralkohol, termasuk wine.

Liputan6.com, Jakarta - Dengan basis penduduk 240 juta jiwa, Indonesia menjadi pasar menggiurkan bagi penjualan minuman beralkohol (minol), seperti wine dan spirits yang diimpor dari negara lain. Hal ini seiring dengan meningkatnya konsumsi masyarakat kelas atas Indonesia terhadap minuman anggur fermentasi ini.

Wine biasa diartikan sebagai anggur fermentasi yang diminum untuk kesehatan dan menghangatkan tubuh. Sementara spirits merupakan minol yang diperoleh melalui proses penyulingan.

Dalam keterangan resmi ProWine Asia 2016 dari Singapore Exhibition Services Pte Ltd dan Messe Düsseldorf Asia yang diterima Liputan6.com, Jakarta, Kamis (3/3/2016), Indonesia merupakan negara terbesar di Asia Tenggara dengan perekonomian di posisi 16 besar dunia. Dengan jumlah penduduk mencapai 240 juta jiwa, impor minuman anggur atau wine tumbuh pesat.

Pertumbuhan tersebut didorong peningkatan konsumsi minuman anggur pada masyarakat kelas atas terutama di Jakarta dan daerah-daerah wisata di Indonesia. Daerah-daerah lain umumnya disesaki wisatawan mancanegara (wisman) dari Singapura, Malaysia, Jepang, Australia, China, Korea Selatan, dan Taiwan.


Volume konsumsi minuman anggur merah dan anggur putih di Indonesia berada pada posisi imbang. Minuman anggur merah cenderung lebih digemari kalangan konsumen di Jakarta dan kota lainnya. Sementara konsumen dan turis di Bali lebih memilih menenggak minuman anggur putih.

Hanya saja, pemerintah mengatur penjualan minuman wine dan spirits di tempat tertentu, seperti hotel berbintang, restoran kelas atas, dan bar.

"Importir dan berbagai sumber dalam industri hotel dan restoran memprediksi impor minuman anggur akan terus meningkat sekitar 20 persen setiap tahun, sejak 2015. Minuman wine bakal semakin populer di Indonesia sebagai alternatif sehat dibanding minol lainnya," ujar Project Director Lifestyle Events di Singapore Exhibition Services Ting Siew Mui.

Indonesia banyak mengimpor minuman wine dari berbagai negara dunia. Antara lain berasal dari Afrika Selatan (30 persen), Chili (20 persen), Australia (20 persen), Prancis (10 persen), dan negara-negara Eropa lainnya seperti Italia, Jerman, dan Spanyol (10 persen) serta Amerika Serikat (10 persen).

Pameran Internasional

Berdasarkan International Wine & Spirits Research (IWSR) 2014-2019, Asia diharapkan mencatat peningkatan volume minuman bir, anggur, spirit, dan minuman campuran paling besar dibandingkan dengan kawasan-kawasan lainnya.

Dari analisisnya, total konsumsi minuman tersebut diprediksi melonjak hingga 1,2 miliar kemasan pada 2019. Proyeksi tersebut sejalan dengan meningkatnya perdagangan anggur di Asia Tenggara, sebuah wilayah ekonomi yang berkembang pesat dan rumah bagi 600 juta penduduk. Pada 2020, Asia Tenggara akan menyumbang 30 persen dari bisnis minuman anggur se-Asia.

Inilah alasan pameran wine dan spirits berskala internasional ini diselenggarakan di Singapura, sebagai hub di Asia Tenggara. Dalam ajang ini, pelaku usaha wine dan spirit di kawasan Regional dapat menjajaki peluang kerjasama dengan produsen internasional yang sedang membidik pasar Asia Tenggara.

Pameran ini akan menghadirkan perusahaan raksasa,  produsen wine sampai para pendatang baru yang bermain di bisnis minuman anggur dunia. "ProWine ASIA akan membawa perusahaan global lebih dekat dengan pembeli dari Indonesia dan negara lainnya," kata Project Director di Messe Düsseldorf Asia, Beatrice J Ho.
     
Sementara itu, Ting Siew Mui menambahkan, dengan kerja sama penyelenggaraan pameran ini dapat mengembangkan dan memperluas segmen wine dan spirits FHA lebih jauh.

"Jadi pameran ini bisa menolong para pelaku industri di kawasan Asia Tenggara, seperti dari Indonesia, memenuhi tuntutan penjualan dan terus mengikuti tren dan perkembangan industri terbaru," terangnya. (Fik/Ndw)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya