INKA Dapat Pinjaman dari Eximbank Rp 300 Miliar

INKA dipercaya memproduksi sebanyak 150 gerbong kereta penumpang pesanan Bangladesh Railway.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 31 Mar 2016, 14:46 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2016, 14:46 WIB
Railbus produksi INKA
Railbus produksi INKA (Foto: Inka).

Liputan6.com, Jakarta - PT INKA (Persero) memperoleh komitmen pembiayaan untuk modal kerja dari Indonesia Eximbank dengan plafon maksimal Rp 300 miliar. Jangka waktu penarikan komitmen pembiayaan tersebut hingga 31 Desember 2016.

Rencananya, komitmen pembiayaan modal kerja tersebut akan digunakan INKA untuk memproduksi 150 gerbong kereta penumpang pesanan Bangladesh Railway. Pengiriman atau ekspor gerbong tersebut akan dilakukan secara bertahap sepanjang Maret hingga Agustus 2016.

Seperti dikutip dari keterangan tertulis Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan Kamis (31/3/2016), komitmen Indonesia Eximbank atau Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) ini merupakan penugasan dari pemerintah melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 134/PMK.08/2015 mengenai Penugasan Khusus/National Interest Account (NIA).

Dalam penugasan tersebut, Eximbank harus menyediakan pembiayaan ekspor yang secara komersial sulit dilaksanakan atau dengan kata lain LPEI harus membiayai proyek yang tidak feasible dan tidak bankable. Namun proyek tersebut dipandang penting oleh pemerintah. Salah satu proyek yang ditunjuk oleh pemerintah untuk dibiayai oleh LPEI adalah ekspor produk gerbong kereta penumpang PT INKA.

"Dengan skim NIA ini, Eximbank telah memberikan pembiayaan kepada INKA dengan nilai maksimum sebesar Rp 300 miliar untuk jangka waktu sampai dengan 31 Desember 2016. Ini untuk mendanai produksi 150 gerbong kereta pesanan Bangladesh Railway," tulis rilis tersebut. 

Pembiayaan skim NIA kepada INKA memberikan multiplier effect kepada industri besar dalam negeri, industri mikro, kecil dan menengah, serta penyerapan tenaga kerja.

Proyek tersebut juga memiliki tingkat kandungan lokal hingga 70 persen sehingga mampu menggerakkan sektor riil dan manufaktur di dalam negeri.

INKA dipercaya memproduksi sebanyak 150 gerbong kereta penumpang pesanan Bangladesh Railway. Ekspor bakal dilakukan secara bertahap sepanjang Maret hingga Agustus ini. Tahap pertama di awali dengan shipment 15 gerbong dari 150 gerbong kereta ke Bangladesh pada Kamis ini. 

Ekspor kereta ini menjadi momentum penting bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang beroperasi di Madiun tersebut. Karena mendorong upaya selanjutnya PT INKA untuk memenangkan tender internasional pengadaan tambahan gerbong kereta penumpang oleh Bangladesh Railway sebanyak 264 unit. Pelaksanaannya dilakukan pada April 2016.

"Kita ingin mendorong pengembangan pasar ke negara pasar non tradisional, antara lain Pakistan, Myanmar, Srilanka, Thailand dan Mesir," tambah pernyataan yang tertulis di rilis tersebut.

Pelaksanaan dan realisasi ekspor gerbong kereta penumpang produksi INKA ke Bangladesh, membuktikan bahwa produksi gerbong kereta penumpang dari Indonesia atau INKA telah diakui di tingkat internasional dan berhasil menembus pasar ekspor dunia.

Indonesia berhasil melakukan perluasan pasar ekspor dan menembus negara-negara pasar non tradisional lainnya. Serta mendorong ekspor barang-barang hasil manufaktur, sehingga membuktikan bahwa Indonesia tidak hanya mengandalkan ekspor komoditas saja. (Fik/Gdn)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya