Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) terus melakukan edukasi dan sosialisasi mengenai cara mengetahui keaslian uang rupiah.
BI Kantor Perwakilan Jambi melakukan peningkatan sosialisasi dan edukasi mengenai keaslian uang mengingat adanya kejadian penemuan uang palsu di dalam mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di Bank Jambi.
Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jambi V Carlusa menuturkan, salah satu poin yang disosialisasikan adalah cara singkat mengetahui dan membedakan uang asli dengan uang palsu.
Baca Juga
"Di rupiah itu sudah dilengkapi dengan unsur pengaman, ada benang pengaman hologram. Ini yang tidak bisa ditiru. Karena ini kalau dilihat dari sisi lain akan berubah warna, kalau uang palsu, tidak berubah," kata Carlusa saat berbincang dengan Liputan6.com, Sabtu (16/4/2016).
Namun seiring dengan teknologi yang semakin modern, para pelaku bisa menciptakan uang palsu yang hampir mirip dengan uang asli. Menurut Carlusa, benang pengaman hologram itulah yang bisa menjadi kunci masyarakat untuk mengetahui uang itu palsu atau tidak.
Selain itu, ada cara lain yang bisa dilakukan, yaitu dengan model 3D, dilihat, diraba dan diterawang. Hanya saja cara ini tidak bisa dilakukan secepat dengan hanya melihat benang pengamannya.
Demi mencegah dan mengantisipasi peredaran uang palsu, Carlusa tengah melakukan sosialisasi dan edukasi kepada seluruh elemen masyarakat, mulai dari pelajar hingga ibu rumah tangga.
"Kita coba kenalkan pengetahuan ini kepada pelajar-pelajar, seperti pelajar SMP. Karena jika kita edukasi lebih dini maka tindakan pemalsuan uang ini bisa kita redam," kata dia. (Yas/Ndw)
Advertisement