Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan bahwa produksi bawang merah lebih besar dibanding kebutuhan masyarakat. Namun pada praktiknya, terjadi penimbunan sehingga mengerek harga bawang merah di pasar hingga menembus Rp 50 ribu per kilogram (kg).
Direktur Jenderal Holtikultura Kementan, Spudnik Sujono Kamino usai Rakor Pangan mengatakan, hasil produksi bawang merah dari petani tidak seluruhnya didistribusikan ke pasar oleh para pedagang. Dengan kata lain, telah terjadi penimbunan.
"Yang jelas antara produksi dan yang masuk ke pasar tidak sesuai. Tidak semua masuk ke pasar. Itu bahasa saya ya. Namanya pedagang boleh ngatur toh, barangnya ada, lebih baik ditahan sedikit," tegas dia di kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (2/5/2016).
Baca Juga
Baca Juga
Spudnik mengaku pemerintah tengah mencari solusi untuk menstabilisasi kembali harga bawang merah di pasar. Dibantu peran serta dari badan usaha milik negara (BUMN), seperti Perum Bulog. "Pemerintah akan intervensi, mungkin ada peran Bulog," ucapnya.
Advertisement
Dari hasil rakor, Spudnik menyebut data Kementan menunjukkan produksi bawang merah sebesar 100 ribu ton per bulan. Sementara data dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, produksi bawang merah jauh lebih besar mencapai 140 ribu ton di periode tersebut.
"(Kebutuhan) per bulan rata-rata 90 ribu ton. Jadi sebenarnya melampaui (produksi)," katanya.
Dengan surplus produksi tersebut, Spudnik mengklaim, pasokan bawang merah di Mei, Juni dan Juli sangat aman. Kementan akan membantu Bulog menambah stok bawang merah dalam kurun waktu dua hari.
"Produksi di periode tersebut aman. Kita sepakat bantu mencarikan Bulog stok. Ini yang agak berat, dua hari dikasih waktu sama Bu Menteri (BUMN)," terang Spudnik.
Dari laman resmi infopangan.jakarta.go.id, harga rata-rata bawang merah di DKI Jakarta sebesar Rp 42.410 per kg per 2 Mei 2016. Sementara bawang merah tertinggi sebesar Rp 50 ribu per kg dijual di Pasar Rawa Badak, Jakarta. Sementara harga terendah di Pasar Pramuka sebesar Rp 20 ribu per kg.