Pengangguran RI Turun 430 Ribu Orang dalam Setahun

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan penurunan jumlah pengangguran di Indonesia sebanyak 430 ribu orang selama setahun (2015-2016)

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 04 Mei 2016, 13:15 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2016, 13:15 WIB
20160501- Kendaraan Terjebak Macet Saat Aksi Buruh di Senayan-Jakarta-Helmi Afandi
Sejumlah kendaraan terjebak macet di kawasan Gedung DPR RI, Jakarta, Minggu (1/5) Kemacetan tersebut imbas Hari Buruh Internasional yang jatuh pada 1 Mei. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan penurunan jumlah pengangguran di Indonesia sebanyak 430 ribu orang selama setahun (Februari 2015-Februari 2016). Pencapaian tersebut ditopang perbaikan ekonomi dengan pertumbuhan 4,92 persen di kuartal I 2016 dibanding periode sama sebelumnya 4,73 persen.

Kepala BPS, Suryamin mengungkapkan, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2016 sebesar 5,50 persen sebanyak 7,02 juta orang. Realisasi angka pengangguran ini menurun 430 ribu orang sebanyak 7,45 juta orang dengan TPT 5,81 persen di Februari 2015.

Data lain menunjukkan, dari 187,6 juta penduduk usia kerja (15 tahun ke atas), sekitar 127,7 juta orang di antaranya aktif dalam kegiatan ekonomi atau jumlah angkatan kerja. Sedangkan 59,93 juta orang lainnya bukan merupakan angkatan kerja.

Jumlah angkatan kerja menurun 630 ribu orang dari periode Februari 2015 yang sebanyak 128,30 juta orang. Sementara jumlah yang bukan angkatan kerja justru naik dari sebelumnya 56,30 juta orang.

"Dalam setahun terakhir TPT turun dan jumlah penganggur berkurang sebanyak 430 ribu orang," katanya saat Konferensi Pers Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I 2016 di kantor BPS, Jakarta, Rabu (4/5/2016).

Menurut Suryamin, penurunan angka pengangguran di Indonesia dalam kurun waktu setahun ini karena perbaikan ekonomi. Saat penyerapan tenaga kerja di sektor primer, seperti pertanian, manufaktur atau industri‎, dan konstruksi merosot, katanya, sektor perdagangan dan jasa kemasyarakatan lain menopang lebih banyak tenaga kerja sehingga pengangguran susut.

"Memang perbaikan ekonomi di kuartal I 2016 ini sangat membantu, karena ketika di manufaktur atau industri sedang ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), ada sektor lain yang sanggup menyerap tenaga kerja pada tataran menengah ke bawah," jelas Suryamin.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya