Ini Sebab Fitch Rating Pertahankan Rating Investasi RI

Indonesia sebelumnya sudah naik kelas dengan predikat investment grade dari dua lembaga pemeringkat internasional.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 25 Mei 2016, 16:44 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2016, 16:44 WIB
20160426-Sensus-Penduduk-Jakarta-Jokowi-FF
Menko Perekonomian Darmin Nasution (kiri), berbincang dengan Presiden Joko Widodo dalam peresmian Pencanangan Sensus Ekonomi (SE) 2016 dan pembukaan rapat koordinasi teknis SE 2016 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (26/4). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Fitch Ratings mempertahankan peringkat Indonesia pada layak investasi (investment grade) dengan rating BBB- dan prospek stabil. Realisasi pencapaian tersebut menunjukkan bahwa kondisi perekonomian Indonesia masih sangat baik di tengah pelemahan ekonomi dunia.

Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan, Indonesia sebelumnya sudah naik kelas dengan predikat investment grade dari dua lembaga pemeringkat internasional, Fitch Ratings dan Moody's. Sementara Standard & Poor's (S&P) menempatkan Negara ini pada peringkat BB+ dengan outlook positif.

"Kita sudah meraih investment grade dari Fitch dan Moodys sejak saya di Bank Indonesia (BI), tinggal S&P saja. Tapi memang peringkat kita dari Fitch tidak turun," ujar Darmin di kantornya, Jakarta, Rabu (25/5/2016).


Itu artinya, kata Darmin, kinerja ekonomi Indonesia masih cukup bagus di tengah situasi perlambatan ekonomi dunia. "Dalam situasi ekonomi global yang memburuk, kita masih tetap dianggap tidak turun," dia menjelaskan.

Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia berharap agar S&P dapat menaikkan level rating Negara ini dari BB+ outlook positif menjadi layak investasi paska kunjungannya beberapa waktu lalu dalam rangka menggali informasi dari pemerintah atas upaya perbaikan yang dilakukan dari berbagai sektor.

"Tinggal S&P yang belum menaikkan rating ke investment grade. Tapi saya tidak mau menebak sinyal apa, karena pengumuman biasanya di Juli atau Agustus," kata dia. (Fik/Nrm) 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya