Liputan6.com, Palangkaraya - Harga daging sapi di Kalimantan Tengah (Kalteng) melonjak dari Rp 110 ribu per kilogram (kg) menjadi Rp 130 ribu per kg. Kenaikan ini terjadi akibat tingginya permintaan masyarakat terkait Ramadan. Bahkan diperkirakan kenaikan akan terus terjadi seiring menjelang Hari Raya Idul Fitri mendatang.
Upaya menekan tingginya harga daging sapi ini, Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Kalteng menggelar operasi pasar dengan menjual 15 ton daging beku selama Ramadan hingga Lebaran. Daging ini dijual seharga Rp 80 ribu per kg.
Baca Juga
Kepala Perum Bulog Devisi Regional (Divre) Kalteng Taufan Akib mengatakan, sampai saat ini animo masyarakat terhadap daging sapi beku sangat bagus.
Advertisement
"Ini terlihat dalam 3 hari ini kami sudah bisa menjual 1 ton daging beku," ujar dia, Sabtu (11/6/2016).
Hal ini karena selain murah, daging beku ini memiliki sertifikat halal dan aman. Kepastian soal sertifikat ini ditempel di tempat penjualan sehingga masyarakat percaya dan mau membeli daging tersebut.
"Penjualan daging beku akan kita laksanakan hingga Lebaran nanti dan Kalteng saat ini mendapat jatah 15 ton, dan apabila kurang kita akan meminta penambahan kembali," dia melanjutkan.
Adapun kendala yang dihadapi menurut Taufan, adalah tempat penyimpanan daging beku sehingga daerah penyebaran penjualan terbatas.
"Kita tidak bisa menyimpan banyak hanya 1 ton dan kita akan meminta kalau habis, misalnya saat ini sudah habis nanti sore akan datang kembali 1 ton dari Jakarta. Sedangkan untuk penjualan masih di sekitar Kota Palangkaraya belum keluar ke kabupaten,"jelas dia.
Dewi seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Jalan Mendawai, mengaku senang dengan adanya penjualan daging beku yang dilaksanakan Bulog. Selain murah, daging yang dibekukan ini aman dan halal.
"Kami sangat bersyukur bisa membeli daging dengan harga murah walaupun kita harus mendinginkan dulu," jelas ibu paruh baya ini.