KEIN: Brexit Tak Ganggu Ekspor CPO ke Inggris

Total ekspor CPO dan turunannya asal Indonesia pada 2015 mencapai 26,40 juta ton.

oleh Liputan6 diperbarui 28 Jun 2016, 17:33 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2016, 17:33 WIB
CPO
Total ekspor CPO dan turunannya asal Indonesia pada 2015 mencapai 26,40 juta ton.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia tak perlu khawatir ekspor crude palm oil (CPO) atau minyak sawit mentah ke negara-negara Eropa bakal terganggu dengan keluarnya Inggris dari Uni Eropa. Uni Eropa merupakan salah satu tujuan ekspor CPO.

Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), Arif Budimanta mengatakan keluarnya Inggris dari Uni Eropa masih tetap membuka peluang perdagangan bagi Indonesia. Tak hanya dengan Inggris, tetapi juga dengan negara lain di Uni Eropa. 

Salah satu produk unggulan yang bisa dibawa dalam skema perdagangan tersebut antara lain seperti CPO dan produk hilir berbasis sumber daya alam.

"Brexit bisa menjadi pintu masuk Indonesia dalam mengembangkan pasar ke negara persemakmuran. Produk hilirisasi berbasis sumber daya alam dan CPO mungkin saja bisa kita bawa ke sana," ujarnya kepada Liputan6.com, Selasa (28/6/2016).

Dalam pengembangan komoditas CPO, menurut Arif, Indonesia bisa berkolaborasi dengan Malaysia.

CPO atau minyak sawit mentah saat ini merupakan salah satu komoditas andalan Indonesia. Berdasarkan data yang diolah Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKi), total ekspor CPO dan turunannya asal Indonesia pada tahun 2015 mencapai 26,40 juta ton atau naik 21 persen dibandingkan dengan total ekspor tahun sebelumnya sebesar 21,76 juta ton.

Adapun nilai ekspor minyak sawit sepanjang 2015 mencapai US$ 18,64 miliar. Nilai ekspor tersebut turun 11,67 persen dibandingkan realisasi 2014 sebesar US$ 21,1 miliar.

India, Negara Uni Eropa dan China masih merupakan pengimpor terbesar minyak sawit dari Indonesia. Sepanjang 2015, volume ekspor minyak sawit Indonesia ke India menjadi 5,8 juta ton atau naik 15 persen dibandingkan tahun lalu yaitu 5,1 juta ton.

Sementara ekspor ke negara-negara Uni Eropa mencapai 4,23 juta ton, angka ini menunjukkan kenaikan sekitar 2,6 persen dibandingkan dengan volume ekspor tahun lalu.

Sementara pada tahun ini Industri sawit nasional diharapkan masih tetap menjadi andalan, motor penggerak dan perekonomian nasional. (Ekarina)

 


**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya