Kadin Targetkan Ekspor RI Naik 500 Persen pada 2025

Kadin tengah menyusun roadmap yang berisi lima pilar utama strategi akselerasi peningkatan ekspor.

oleh Septian Deny diperbarui 22 Jul 2016, 16:46 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2016, 16:46 WIB
Ekspor Indonesia diperkirakan dapat menjadi US$ 950 miliar pada 2025.
Ekspor Indonesia diperkirakan dapat menjadi US$ 950 miliar pada 2025.

Liputan6.com, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menargetkan peningkatan ekspor Indonesia sebesar 500 persen pada 2025. Dengan demikian, nilai ekspor Indonesia setidaknya bisa mencapai US$ 950 miliar.

Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani menyatakan, namun untuk mencapai hal tersebut  dibutuhkan kerja sama seluruh pihak yang terkait dengan pengembangan ekspor.

Selain itu, juga harus ada peta jalan (roadmap) yang berisikan langkah-langkah strategis dan teroboson dari pemerintah bersama pelaku usaha untuk mencapai target tersebut.

"Kami mengambil langkah-langkah kongkrit sesuai perannya dalam peningkatan ekspor, antara lain dengan menyelenggarakan kegiatan capacity building untuk mencetak ribuan eksportir baru.

Eksportir baru itu berasal dari kalangan perguruan tinggi mulai Agustus 2016 pada Konferensi Perdagangan Nasionai bertema Trade and Export for All," ujar dia di Menara Kadin, Jakarta, Jumat (22/7/2016).

Untuk mendorong ekspor ini, lanjut Rosan, pihaknya tengah menyusun roadmap yang berisi lima pilar utama strategi‎ akselerasi peningkatan ekspor.

Lima pilar tersebut antara lain, diversifikasi pasar ekspor, diversifikasi produk ekspor, pengembangan eksportir baru, pengembangan daerah potensial ekspor baru serta penataan ekosistem ekspor yang menyediakan fasilitas pendorong untuk mengakselerasi ekspor Indonesia.

"Kami akan luncurkan rekomendasi final roadmap Pengembangan Ekspor Nasional Indonesia 2016-2025," kata dia.

Namun demikian, Rosan juga mengakui untuk meningkatkan ekspor ini tidak mudah karena banyak hambatan yang harus dihadapi. Salah satunya yaitu kondisi ekonomi global yang belum sepenuhnya pulih dan harga komoditas yang masih rendah.

"Perlambatan ekspor Indonesia ini terpengaruh oleh melemahnya ekonomi dunia. Makanya membutuhkan terobosan baru untuk mendongkraknya kembali," ujar dia. (Dny/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya