Liputan6.com, Jakarta - Produsen batu bara yang tergabung dalam Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) tidak menyetujui rencana penghentian ekspor batu bara dari Indonesia ke Filipina. Lantaran penghentian ekspor akan membuat Indonesia kehilangan pasar batu bara.
Direktur Eksekutif APBI Supriatna Suhala mengatakan, Indonesia memasok batu bara ke Filipina sebanyak 15 juta ton per tahun, hanya 5 persen dari produksi batu bara nasional. Namun, untuk menjual 15 juta ton batu bara saat ini tidak mudah, karena pasar batu bara sedang lesu.
"Begini dari kami kita ini ekspor batu bara setahun 15 juta ton dibanding produksi nasional kurang dari 5 persen cuma menjual tidak mudah," kata Supriatna, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Kamis (14/7/2016).
Supriatna melanjutkan, saat ini konsumsi batu bara Filipina 22 juta ton per tahun. Pasokan batu bara Filipina dari dalam negeri sebesar 7 juta ton per tahun, sisanya dari Indonesia. Filipina akan mencari pasokan batu bara dari tempat lain untuk memenuhi kebutuhannya, jika tidak dapat pasokan batu bara dari Indonesia.
Baca Juga
"Buat Filipina konsumsinya 22 juta ton per tahun. 15 juta dari kita (Indonesia), dia produksi 7 juta. Impor 95 persen kalau disetop dia cari tempat lain," ujar Supriatna.
Supriatna menuturkan, jika rencana penghentian ekspor batu bara dari Indonesia ke Filipina diberlakukan pengusaha khawatir batu bara Indonesia akan kehilangan pembelinya.
Ia mengungkapkan, masih ada solusi lain untuk melindungi Warga Negara Indonesia (WNI) yang mengirim batu bara ke Filipina, tanpa harus menghentikan pasokan. "Jangan dilarang tapi dijaga pengiriman itu akan kehilangan pasar," tutur Supriatna.
Sebelumnya Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyatakan, jika ingin pasokan batu bara dari Indonesia ke Filipina tetap lancar, Pemerintah Filipina harus menjaga keamanan WNI. Sudirman pun memperkirakan, Filipina tidak akan membiarkan pasokan batu baranya terganggu.
"Tidak mungkin dia akan membiarkan pasokan batu bara terganggu. Jadi kita berikan satu pesan saja, kalau pasokan mau lancar minta keselamatan dijaga," ujar Sudirman. (Pew/Ahm)
Advertisement
*Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.