Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar menyatakan, bisa menekan biaya pengembangan Blok Masela di Maluku meski pembangunannya berlangsung di darat.
Sepekan usai menjabat sebagai Menteri ESDM Arcandara mengaku dirinya langsung melakukan pertemuan dengan Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS).
Pertemuan ini guna meminta agar KKKS mempercepat proyek‎ migas yang saat ini sedang dalam perencanaan. Hal tersebut sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Advertisement
Baca Juga
"Pertama saya kan diberikan amanah Presiden untuk bekerja di bidang sektor kementerian ESDM. Karena banyak hal yang harus kita selesaikan dalam waktu cepat,"‎ kata Candra, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Minggu (14/8/2016).
Candra melanjutkan, salat satu yang menjadi perhatiannya adalah proyek pengembangan fasilitas gas di Blok Masela yang dibangun di darat. Dia pun memanggil operator Blok Masela Inpex Corporation, untuk membahas teknikal dan komersial proyek tersebut.
‎"Saya memimpin meeting sendiri dengan teman-teman. Pertama meeting dengan Inpex untuk masalah Masela. Di mana kita tahu Masela adalah isu besar. Nah dalam meeting itu selain bicara tentang teknikal, saya bicara tentang komersial," jelas Candra.
Menurut dia, dari hasil pertemuan tersebut menghasilkan penurunan biaya pengembangan Blok Masela secara signifikan, dengan fasilitas pengolahan gas yang dibangun di darat (on shore). Namun, ketika ditanyakan, besar penuruna biaya tersebut, dia mengaku belum bisa menyebutkan karena akan dikalkulasi terlebih dahulu angka pastinya.
Seperti diketahui, biaya pengembangan Blok Masela di darat sebelumnya diprediksi sekitar US$ 19,3 miliar. Sementara bila di laut mencapai US$ 14,8 miliar.
"Alhamdulillah bisa kita kurangi sekarang dan signifikan kurangnya. Nanti kita elaborate angka pastinya. Jadi mulai minggu lalu, minggu kemarin Inpex sudah bekerja untuk mulai kembali Proyek Masela. Alhamdulillah," tutup Candra.(Pew/Nrm)