Majukan Tol Laut, Kemenhub Ajukan Konsep Konektivitas ke Jokowi

Konsep yang akan diajukan kepada Presiden Jokowi ialah pemusatan alih muatan di Pelabuhan Tanjung Priok.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 12 Sep 2016, 14:50 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2016, 14:50 WIB
20160616-Penyelundupan 163 Ton Daging Impor Berhasil Digagalkan Bea Cukai-Jakarta
Sejumlah kontainer berisi 163,5 ton jeroan sapi di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (16/6). Pihak Bea dan Cukai menggagalkan penyelundupan 7 kontainer daging sapi beku jenis jeroan asal dari Australia dan Selandia Baru. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) segera mengajukan konsep terkait konektivas kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dengan konsep ini, semua wilayah di Indonesia akan saling terhubung dan dampaknya memangkas biaya logistik.

Meski tak menjelaskan secara rinci, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan konsep yang akan diajukan ke Presiden Jokowi intinya ialah pemusatan alih muatan (transhipment) di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.

Alih muatan ini tidak hanya untuk barang dari domestik, tetapi juga barang dari luar negeri yang akan masuk ke Indonesia.

"Transhipment internasional masuk domestik juga di sini," kata dia saat berkunjung ke Terminal New Priok Container Terminal One (NPCT1), Jakarta, Senin (12/9/2016).

Dia menerangkan, konsep tersebut akan diajukan ke Jokowi dalam waktu dekat. Dia bilang, alih muatan barang selama ini terutama barang dari luar negeri dilakukan di negara lain.

"Di sini mesti jadi riil hub. Pokoknya ada barang mau Palembang, Lampung, sekarang bukan lewat Priok, tapi negara tetangga," ujar dia.

Terkait dengan terminal NPCT1, Budi Karya mengatakan terminal tersebut akan diresmikan Presiden Jokowi besok, Selasa, 12 September 2016. Adanya terminal ini diharapkan dapat menambah kapasitas barang yang ditampung di Tanjung Priok.

Budi Karya mengatakan keberadaan terminal tersebut merupakan langkah awal untuk mendorong konektivitas di seluruh wilayah Indonesia.

"Saya secara jujur katakan awal untuk meningkatkan legitimasi kita. Secara fisik 100 persen, tapi Pelindo II akan membangun lagi dengan kapasitas yang lebih jauh. Kalau mengenai dwelling time, tol laut mengenai hup and spoke kita akan usulkan suatu konsep ke Presiden. Insya Allah Presiden setuju," ujar dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya