BI Turunkan 7 Day Reverse Repo Rate Jadi 5 Persen

BI akan terus mencermati kondisi ekonomi domestik dalam jangka pendek ke depan serta perkembangan perekonomian global.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 22 Sep 2016, 15:39 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2016, 15:39 WIB
Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menurunkan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI 7-day RR Rate) sebesar 25 basis poin.
Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menurunkan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI 7-day RR Rate) sebesar 25 basis poin.

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menurunkan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI 7-day RR Rate) sebesar 25 basis poin. Sedangkan untuk suku bunga Deposit Facility (DF) dan Lending Facility (LF) juga turun di level yang sama.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menjelaskan, dalam Rapat Dewan Gubernur yang berlangsung pada 21 dan 22 September, Dewan Gubernur BI memutuskan untuk menurunkan BI 7-day RR Rate. "Turun 25 basis poin dari 5,25 persen menjadi 5 persen," jelas dia, di Jakarta, Kamis (22/9/2016).

Sedangkan untuk suku bunga Deposit Facility (DF) dan Lending Facility (LF) masing-masing turun menjadi 4,25 persen dan 5,75 persen. "Perubahan ini berlaku mulai 23 September 2016," tambah dia. 

Agus menjelaskan, keputusan Bank Indonesia tersebut sejalan dengan upaya untuk menjaga stabilitas makroekonomi dengan tetap memelihara momentum pertumbuhan ekonomi domestik di tengah masih lemahnya pertumbuhan ekonomi global.

"Bank Indonesia memandang bahwa dengan terjaganya stabilitas makroekonomi, khususnya inflasi yang terkendali pada kisaran sasaran, defisit transaksi berjalan yang membaik, dan nilai tukar yang relatif stabil, maka ruang bagi pelonggaran moneter masih terbuka," tambah Agus.

BI akan terus mencermati kondisi ekonomi domestik dalam jangka pendek ke depan serta perkembangan perekonomian global, terutama keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) untuk mempertahankan suku bunga acuan pada September ini. 

Untuk itu, BI akan terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui percepatan implementasi reformasi struktural.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya