Liputan6.com, Jakarta Pengamat Ekonomi Faisal Basri menilai harga Premium di Indonesia masih lebih mahal dibandingkan dengan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang kualitasnya setara dengan Pertamax di Malaysia‎.
Sebab itu, menurut dia, harga BBM jenis Premium dan Solar untuk periode Oktober sebaiknya tidak berubah.
"Fakta bahwa harga Premium sudah sangat mahal. Harga Premium di Indonesia sekarang sudah lebih mahal dibandingkan harga Pertamax plus di Malaysia. Kira-kira Rp 5.000 sekian," ujar Faisal di Jakarta, Senin (26/9/2016).
Advertisement
Baca Juga
Dia menuturkan, selain karena harga yang lebih mahal dari Malaysia, tidak perlunya terjadi perubahan harga mengacu pada indikator pembentukan harga BBM yaitu harga minyak (Mean of Platts Singapore /M‎OPS)‎, kurs dolar Amerika Serikat dan ‎inflasi yang tidak mengalami banyak perubahan.
Adapun saat ini harga Premium mencapai Rp 6.950 per liter di luar wilayah penugasan yaitu Jawa, Madura dan Bali. Sedangkan di wilayah penugasan Rp 6.450 per liter.
Menurut Faisal, harga BBM di Malaysia mengikuti perkembangan harga. Artinya akan terjadi perubahan harga, ketika harga acuannya berubah. Ini berbeda dengan Indonesia yang menetapkan perubahan harga berdasarkan periode per tiga bulan. "Iya, saya tiap bulan ada datanya," tutur Faisal. (Pew/Nrm)