Pengusaha Nakal Coba Jegal Langkah Menteri Susi di Muara Baru

Menteri Susi Pudjiastuti mengaku langkahnya untuk mengubah Pasar Ikan Muara Baru Jakarta menjadi lebih modern tak berjalan mulus.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 05 Okt 2016, 18:00 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2016, 18:00 WIB
 20160726- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti-Jakarta- Faizal Fanani
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti memberikan keterangan pers di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Selasa (26/7). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Susi Pudjiastuti mengaku geram. Bagaimana tidak, langkah dia untuk mengubah Pasar Ikan Muara Baru Jakarta menjadi lebih modern tak berjalan mulus.

Dia mengatakan, langkahnya untuk membuat pasar modern ini dihambat sejumlah pengusaha nakal. Langkah yang dilakukan pengusaha tersebut sampai membuat selebaran yang memberikan informasi tidak benar.

"Rencana pemerintah untuk membuat pasar modern dan menata ulang tata kelola Muara Baru ada yang protes, membuat selebaran yang tidak benar," kata dia dalam acara konferensi pers mengenai perkembangan sektor kelautan dan perikanan di Kantor Pusat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Jakarta, Rabu (5/10/2016).

Susi melanjutkan, setelah diperiksa ternyata para pengusaha tersebut merupakan oknum-oknum pemilik kapal asing.

"Ternyata mereka ini adalah pelaku, pemilik kapal dari Thailand," imbuh Susi.

Bukan hanya itu, pengusaha itu juga ada yang menguasai lahan-lahan di Muara Baru. Dari situ, para pengusaha menarik sejumlah biaya untuk sewa.

Susi meminta, aksi protes ini tidak diikuti oleh pengusaha lain. Dia berharap langkah pemerintah membangun sektor kelautan dan perikanan mendapat dukungan semua pihak.

"Saya mohon untuk yang lain tidak mengikuti. Pemerintah ingin membangun untuk kebaikan semua. Dulu selama bertahun-tahun pemerintah tidak mendapatkan apapun juga dan tidak bisa menata kelola Muara Baru. Ribuan jompo berdempet di tempat kumuh, dan mereka membayar sangat mahal lapaknya kepada pengusaha," tukas dia.(Amd/Nrm)

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya