Minat Masyarakat Ikut Asuransi Meningkat, Ini Buktinya

Saat ini tingkat penetrasi masyarakat yang ikut asuransi hampir sekitar 7,5 persen terhadap total jumlah penduduk Indonesia 255 juta jiwa.

oleh Nurmayanti diperbarui 11 Okt 2016, 11:00 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2016, 11:00 WIB
20160226-Asuransi Kesehatan-iStockphoto
Ilustrasi Asuransi Kesehatan (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Masyarakat dinilai makin sadar untuk ikut asuransi. Ini terlihat dari kinerja pertumbuhan bisnis asuransi pada kuartal II tahun ini.

Total pendapatan premi dan jumlah tertanggung individual meningkat masing-masing 10 persen dan 15,1 persen.

Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Hendrisman Rahim, mengatakan, peningkatan kedua angka ini menunjukkan semakin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan asuransi jiwa dalam menghadapi risiko-risiko yang tak terduga dalam hidup.

"Kami berharap ke depannya lebih banyak lagi masyarakat berasuransi, sehingga mereka dan keluarga terlindungi saat terjadi risiko-risiko tak terduga seperti sakit, kecelakaan, dan meninggal dunia," ujar dia dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (11/10/2016).

Adapun total pendapatan industri asuransi jiwa meningkat kuat, yaitu sebesar 42 persen menjadi Rp 99,88 triliun dari Rp 69,97 triliun yang diperoleh di kuartal II-2015.

Peningkatan total pendapatan ini didukung meningkatnya total pendapatan premi yang terdiri dari total premi bisnis baru sebesar 10,8 persen menjadi Rp 43,41 triliun dan total premi lanjutan sebesar 9 persen menjadi Rp 31,19 triliun, serta meningkatnya hasil investasi menjadi Rp 21,92 triliun, dan pendapatan lainnya sebesar 32,9 persen menjadi Rp 2,03 triliun.

Komitmen industri asuransi jiwa juga terlihat dari total klaim dan manfaat yang dibayarkan.

Pada Kuartal II-2016 total klaim dan manfaat yang dibayarkan oleh industri asuransi jiwa sebesar Rp 44,7 triliun atau meningkat 3,6 persen dari Rp 43,16 triliun yang dibayarkan pada Kuartal II-2015.

Dari angka tersebut, klaim kesehatan (medical), akhir kontrak, dan meninggal dunia sebagai berikut:

- Klaim kesehatan (medical) meningkat 27,9 persen menjadi Rp 5,17 triliun dari Rp 4,04 triliun yang dibayarkan di Kuartal II-2015
- Klaim akhir kontrak meningkat 18,2 persen menjadi Rp 4,58 triliun dari Rp 3,88 triliun pada Kuartal II-2015
- Klaim meninggal dunia meningkat 17,3 persen menjadi Rp 4,09 triliun dari Rp 3,49 triliun pada Kuartal II-2015

Adapun total tertanggung secara umum menunjukkan perkembangan yang cukup stabil, di mana hanya terjadi penurunan sebesar -0,1 persen atau menjadi 56,95 juta orang dari sebelumnya 57,02 juta orang.

Namun demikian, dari sisi total jumlah tertanggung perorangan di Kuartal II-2016 meningkat kuat sebesar 15,1 persen atau menjadi 19,11 juta orang, dari 16,60 juta orang di Kuartal II-2015.

Kepala Departemen Komunikasi AAJI, Nini Sumohandoyo, mengatakan, dengan angka total pendapatan premi yang kuat bertumbuh, saat ini tingkat penetrasi masyarakat yang ikut asuransi hampir sekitar 7,5 persen terhadap total jumlah penduduk Indonesia yang lebih dari 255 juta.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya