Kemenhub Rem Pembelian Bus hingga Pesawat di 2017

Menteri Perhubungan memastikan tidak akan melakukan pembelian sarana transportasi baik pesawat, kapal dan bus pada tahun depan.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 01 Nov 2016, 16:30 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2016, 16:30 WIB
Direktur Utama PT Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi
Direktur Utama PT Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan memastikan tidak akan melakukan pembelian sarana transportasi baik pesawat, kapal dan bus pada tahun depan. Hal ini sebagai akibat dari pemangkasan anggaran.

Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi menjelaskan apa yang dilakukan itu sebagai bentuk efisiensi yang dilakukan Kemenhub selain biaya-biaya operasional yang sebelumnya dicantumkan.

"Jadi kami tidak akan beli kapal, bus dan pesawat dulu tahun depan, tapi nanti akan kita alihkan ke subsidi supaya lebih hemat," kata Budi Karya saat berbincang dengan wartawan di kantornya, Selasa (1/10/2016).

Dipaparkan Budi, subsidi yang dimaksudkan yaitu misalnya pihaknya akan memberikan subsidi akan kontrak trayek yang diberikan kepada operator kapal laut untuk berlayar ke rute-rute tertentu.

Dengan kontrak yang diberikan tersebut, nantinya perusahaan pelayaran itulah yang akan memesan kapal baru. "Jadi mereka kan tidak bisa beli kapal kalau tidak ada kontrak, makanya kita coba alihkan seperti itu," tegas Budi Karya.

Untuk mendukung hal itu, Budi Karya juga akan memperpanjang kontrak pelayaran kepada operator kapal laut selama lima tahun. Selama ini kontrak tersebut hanya diberikan hanya satu tahun. Begitu juga dilakukan untuk moda transportasi lainnya seperti bus dan pesawat.

Seperti diketahui, pemerintah memutuskan memotong kembali belanja negara Rp 137,6 triliun. Termasuk, Kementerian Perhubungan dipotong sebesar Rp 2,7 triliun menjadi Rp 45,98 triliun.‎

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya