6 Kesalahan Orang Bergaji Besar Merusak Kekayaannya

Berikut kesalahan seseorang berpenghasilan besar dan orang kaya saat mengelola kekayaannya.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Nov 2016, 20:15 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2016, 20:15 WIB
Berikut kesalahan seseorang berpenghasilan besar dan orang kaya saat mengelola kekayaannya.
Berikut kesalahan seseorang berpenghasilan besar dan orang kaya saat mengelola kekayaannya.

Liputan6.com, Jakarta - Untuk membangun kekayaan memang tidak ada cara mudah untuk mewujudkannya. Kerja keras dan usaha menjadi awal untuk mendapatkan uang sehingga diharapkan mewujudkan kekayaan.

Jika ingin kaya, ada pepatah menyatakan biarkan uang yang bekerja untuk Anda. Oleh karena itu, sejumlah orang berusaha untuk mencari gaji atau penghasilan tinggi. Mereka pikir dengan penghasilan besar dapat menjadi salah satu cara terbaik untuk menjadi kaya.

Namun, mereka tidak mengambil langkah untuk optimalkan keuangan mereka. Pendapatan besar juga dapat menggerus pendapatan Anda bila hanya digunakan untuk kesenangan saja.

Waspadalah bila Anda tidak mengoptimalkan penghasilan Anda yang besar tersebut. Mencari pendapatan besar hanya sia-sia bila tidak menggunakannya dengan bijak.

Berikut kesalahan yang dilakukan seseorang berpenghasilan besar dan orang kaya dengan keuangannya seperti dikutip dari laman Marketwatch, Senin (7/11/2016):

1. Tidak Memiliki Rencana Anggaran

Perencana Keuangan Client Hodges of Client Centric Wealth Management Ty Hodges menuturkan, tidak membuat rencana anggaran merupakan kesalahan  besar  yang dilakukan orang kaya dan seseorang berpenghasilan besar.

Anda tidak hati-hati, penghasilan Anda yang besar dapat "habis" begitu saja. Oleh karena itu, Hodges menuturkan, seseorang memiliki penghasilan besar perlu merencanakan anggaran.

"Buat rencana anggaran. Hal itu dapat dilakukan dengan perencana keuangan Anda, keluarga dan aplikasi keuangan lainnya yang dapat digunakan," ujar Hodges.

2.Gagal siapkan anggaran pensiun dan masa depan

Perencana Keuangan Scottsdale, Charles Scoot menyatakan kalau orang kaya dan berpenghasilan besar mengabaikan rencana anggaran untuk masa depan dan jaminan sosial. Hal ini dapat merugikan bagi mereka.

"Kami telah melihat seseorang berpenghasilan tinggi mengabaikan segala jenis rencana jaminan sosial dan masa depan. Karena mereka pikir itu tidak akan cukup untuk membuat perbedaan bagi mereka," ujar Scott.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Anggap Pendapatan Besar Dapat Terjadi Selamanya

3. Tidak membuat anggaran jangka panjang

Seseorang yang berpenghasilan tinggi banyak percaya kalau pendapatannya akan memecahkan masalah keuangannya. Perencana Keuangan North Dakota Financial Adviser Benjamin Brandt menuturkan, karena keyakinan tersebut membuat mereka gagal untuk membuat rencana keuangan untuk jangka panjang.

"Jika Anda ingin menggunakan penghasilan besar untuk menjadi kaya, Anda harus mengambil tindakan. Jika berpenghasilan tinggi dan ingin memiliki simpanan besar di masa pensiun sebaiknya sisihkan penghasilan untuk masa depan sehingga mempertahankan pengeluaran Anda ke depan," kata dia.

4. Menganggap pendapatan besar dapat terjadi selamanya

Mendapatkan penghasilan besar dapat membuat Anda menjadi kurang sensitif terutama soal keuangan. Bila Anda berpikir kalau penghasilan besar dapat terjadi selamanya, maka itu salah.

"Sesuatu dapat berubah begitu cepat. Jika resesi besar terjadi seperti pada 2008-2009 maka penghasilan Anda kena pengaruhnya," ujar Perencana Keuangan Taylor Shulte.

Untuk mengatasi hal itu, seseorang berpenghasilan besar mesti menyisihkan dana darurat. Jumlah dana darurat itu sekitar tiga hingga enam bulan pengeluaran Anda.


Tak Menabung

5. Tidak Menabung

Ketika pekerjaan masih berlangsung baik sebaiknya Anda menabung bahkan ketika penghasilan sudah sangat besar. Memang sudah alamiah semakin tinggi penghasilan maka semakin besar pengeluaran. Akan tetapi, tidak ada perubahan untuk anggaran menabung.

Karena itu, sebaiknya sisihkan juga penghasilan Anda lebih besar seiring gaji yang meningkat. Dengan meningkatkan tabungan diharapkan Anda juga semakin sejahtera.

6. Banyak pengeluaran untuk hobi dan kesenangan

Memiliki penghasilan besar juga mendorong banyak godaan untuk membeli barang yang diinginkan bukan dibutuhkan. Bahkan Anda lebih memilih beli barang-barang mewah.

Akan tetapi, ketika membeli barang mewah maka Anda juga harus merogoh kocek lebih dalam untuk perawatannya. Penghasilan Anda pun habis dengan sesuatu yang tidak produktif.

Oleh karena itu, sebaiknya Anda juga membuat langkah sederhana dan kecil yang berefek besar antara lain memisahkan rekening tabungan, rekening untuk senang-senang dan pensiun.

Mendapatkan penghasilan besar bisa menjadi suatu berkat keuangan tetapi jika Anda membuat keputusan keuangan yang cerdas. Jika Anda menghabiskan semua uang Anda, maka Anda gagal merencanakan masa depan. (Ahm/Ndw)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya