Tanggapan Pertamina soal Dugaan Penyebab BBM Tercampur Air

Pertamina masih menyelidiki penyebab lebih pasti soal BBM tercampur air.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 14 Nov 2016, 09:30 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2016, 09:30 WIB

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mengakui ada bahan bakar minyak (BBM) yang bercampur air. Berdasarkan  dugaan awal itu disebabkan oleh campuran biodiesel pada solar sebesar 20 persen.

Areal Manager Communication and Relation Pertamina Jawa Bagian Barat Yudi Nugraha mengatakan BBM tercampur air hanya terjadi pada jenis biosolar. Sesuai dengan ketetapan Pemerintah dalam menjalankan program mandatori biodiesel, BBM tersebut dicampur dengan biodiesel dengan porsi 20 persen (B20).

"Itu biosolar, digunakan B20 campurnya feme (biodiesel) 20 persen‎," kata Yudi, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Senin (14/11/2016).

Yudi menuturkan, dugaan awal pen‎yebab ada kandungan air pada biosolar. Hal itu berasal dari biodiesel yang dicampur pada solar bersubsidi tersebut. Namun untuk mengetahui penyebab lebih pasti saat ini sedang dilakukan penyelidikan.

"Kami melakukan penyelidikan tercampur airnya di mana. Kemungkinan dari famenya. Tapi tetap yang resmi segala macam masih dalam penyelidikan," ujar dia.

Yudi menegaskan, BBM yang tercampur air hanya terjadi pada jenis biosolar.Sedangkan BBM jenis lainnya antara lain Premium, Pertamax, Pertalite dan Pertamina Dex tidak mengalami hal sama.

"Yang tercampur air itu hanya biosolar‎. Kalau Premium, Pertamax, Pertalite tidak tercampur," tutur Yudi.

Untuk menanggulangi kondisi tersebut, tindakan Pertamina terhadap BBM jenis biosolar yang tercampur air tersebut dengan memisahkan air dengan solar, jika BBM tercampur air sudah berada‎ di dalam tangki pendam SPBU.

"Prinsipnya kami distribusi yang di SPBU yang sudah bongkar dikeluarkan lagi air-nya,"‎ tutur Yudi.

Yudi melanjutkan, jika biosolar tercampur air masih berada di mobil tangki, maka akan dikembalikan ke depot atau terminal BBM. Kemudian solar tersebut diganti dengan solar murni, baru didistribusikan ke SPBU.

"Kalau yang mobil dikembalikan ke depot diganti solar murni. Menghindari berlanjut tersalur," tutur Yudi.

Sebelumnya tersebar kabar di jejaring sosial tentang kejadian banyak mobil yang mogok ‎setelah mengisi BBM di beberapa SPBU. Setelah dicek BBM tersebut tercampur dengan air.(Pew/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya